TIMES JATIM – Peringatan Hari Pendidikan (Hardiknas) teras begitu spesial di Banyuwangi, Jawa Timur. Dibalik seragam coklatnya yang penuh dengan ketegasan, tersimpan sebuah perasaan mendalam untuk memberikan harapan cerah dimasa depan.
Mungkin hanya sebuah kado berupa alas kaki yang tak seberapa. Namun makna mendalam menyiratkan, jika sepatu akan menemani setiap proses siswa belajar hingga mencapai tujuannya.
Mungkin seperti itulah yang ingin diungkapkan oleh Kapolsek Purwoharjo, AKP Heru Slamet Hariyanto. Dimana dirinya membelikan sepatu baru kepada sejumlah siswa dari SMA Negeri 1 Purwoharjo.
Kado tersebut merupakan aksi spontan AKP Heru, ketika menjadi pembina upacara pada momen Hardiknas di SMA Negeri 1 Purwoharjo. Dimana dirinya menjumpai sejumlah siswa menggunakan sepatu lusuh dan rusak.
Terketuk hatinya untuk membelikan sepatu baru kepada tiga siswa SMA yang dijumpainya menggunakan sepatu yang dianggap tidak layak dipakai.
“Dengan sepatu baru itu saya berharap mereka lebih semangat dalam menimba ilmu,” kata AKP Heru, Jumat (2/5/2025).
Tiga siswa yang sedang mencoba sepatu baru di toko sepatu bersama AKP Heru dengan didampingi guru. (Foto : Polsek Purwoharjo For TIMES Indonesia)
Apa yang yang dilakukan AKP Heru, sungguhlah mulia dan patut diacungi jempol. Dirinya seakan merasakan betul, bagaimana siswa-siswi yang kerap tidak percaya diri untuk pergi ke sekolah karena atribut sekolahnya yang sudah usang. Bahkan tidak sedikit pelajar yang putus sekolah karenanya.
"Kadang ada siswa yang enggan sekolah lantaran malu punya sepatu yang sudah tak layak pakai," ujarnya.
Kapolsek Purwoharjo itu juga mengungkap, jika dirinya tak mau melihat adanya siswa yang minder pergi ke sekolah karena sepatunya rusak. Ketukan hati dan rasa prihatin itulah yang melatarbelakangi AKP Heru, tergerak untuk memberikan sebuah sepatu kepada siswa yang tidak boleh disebutkan namanya.
"Jangan sampai ada siswa yang putus sekolah karena sepatunya rusak dan tak layak pakai," ungkapnya.
Tak luput, AKP Heru juga memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar dan menimba ilmu setinggi-tingginya untuk mencapai cita-cita masing-masing.
“Seperti kata pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China,” cetusnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |