TIMES JATIM, BONDOWOSO – Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid memimpin langsung apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi dan gelar peralatan yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jumat (17/10/2025).
Bupati Hamid, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Bondowoso.
Dalam sambutannya, Bupati Hamid Wahid menyebut bahwa secara geografis, Bondowoso memiliki potensi tinggi terhadap bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama pada musim penghujan.
“Karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi keharusan bagi semua pihak,” katanya.
Apel kesiapsiagaan ini merupakan bentuk komitmen bersama seluruh unsur Pentahelix. Yakni pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan, dan media.
Tujuannya kata dia, untuk memperkuat koordinasi serta sinergi dalam penanggulangan bencana di Bondowoso.
Ia menekankan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, pemetaan dan sosialisasi wilayah rawan bencana harus terus diperbarui, disertai edukasi mitigasi dan evakuasi agar masyarakat semakin sadar dan tangguh menghadapi risiko bencana.
Kedua, koordinasi lintas sektor antara BPBD, TNI, Polri, instansi teknis, dan relawan harus semakin terintegrasi dengan sistem komando yang cepat dan responsif. Ketiga, kesiapan sarana, prasarana, serta logistik harus dijaga agar setiap posko siaga dapat bergerak cepat dan tepat ketika diperlukan.
Selain itu, Bupati juga menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat merupakan kunci utama dalam membangun budaya tanggap bencana.
“Melalui pelatihan dan simulasi kebencanaan yang rutin, kita dapat membentuk masyarakat yang sigap dan berdaya menghadapi setiap kemungkinan bencana,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa bencana memang tidak dapat dihindari, namun risikonya bisa diminimalkan melalui kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan kerja sama lintas sektor.
“Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di daerah kita,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |