https://jatim.times.co.id/
Berita

Obituari Yayah Suryati, Sosok Penting di Balik Eksisnya Radio Tertua di Malang Andalus FM

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:45
Obituari Yayah Suryati, Sosok Penting di Balik Eksisnya Radio Tertua di Malang Andalus FM Pasangan almarhum Saiful Khasbullah-Yayah Suryati, pendiri Radio Siaran Swasta Andalus FM, semasa hidupnya. (Foto: dokpri for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Kabar duka tersiar tantang berpulangnya Hj. Yayah Suryati, Bc.Hk., pendiri Radio Andalus FM, pada Kamis (23/10/2025), sekira pukul 23.30 WIB, karena usia lanjut. 

“Benar. Ibu semalam sedo (wafat). Beliau dengan senyuman menyusul Bapak (Saiful Khasbullah), yang terlebih dahulu dipanggil Allah SWT,” ujar drg. Ivan Drie, MMRS., Direktur RSUD Lawang, membenarkan kabar itu, Jum'at (24/10/2025) malam. 

Tak hanya bagi anggota keluarga dan kerabat, berpulangnya almarhum Yayah ini juga memunculkan rasa kehilangan mendalam, di kalangan radio yang ada di Malang Raya. 

Yayah Suryati merupakan istri dari almarhum Saiful Khasbullah, pendiri dan pemilik Radio Andalus. Semasa hidupnya, almarhumah Yayah juga menjadi sosok penting bagi radio penyiaran swasta tertua di Kota Malang tersebut selama mengudara. 

Radio Andalus FM tetap eksis siaran sejak didirikan pada 1972 lalu. Radio legendaris ini kemudian pada 2015 lalu, bermetamorforsa menjadi Radio City Guide 911 FM . 

Rekam Jejak sang Legenda Radio 

Pasangan Saiful Khasbullah-Yayah Suryati ini, adalah pasutri yang dikenal sangat gentol dan konsisten memperjuangan keberadaan radio siaran swasta. Keduanya juga sempat menjadi pengurus PRRSNI Malang, beberapa dekade lalu. Sebelum akhirnya PRRSNI Malang dilebur menjadi satu dalam PRRSNI Jawa Timur.

pendiri-Radio-Andalus-2.jpgdrg. Ivan Drie, MMRS., Direktur RSUD Lawang, dalam kenangan bersama ibu tercinta, almarhum Hj. Yayah Suryati. (Foto: dokpri/for TIMES Indonesia)

Memulai mendirikan studio radio di kediaman pribadinya di kawasan Taman Gayam, Kota Malang, Yayah lebih banyak berperan untuk urusan keadministrasian. Apalagi ketika itu, Saiful Khasbullah yang seorang PNS, tidak bisa muncul secara aktif sebagai pemilik radio.

Radio yang awalnya dijadikan sebagai radio pergerakan mahasiswa itu, semakin hari kian berkembang hingga resmi menjadi radio siaran swasta nasional. Studio pun dipindahkan ke Jalan Probolinggo Kota Malang. 

Hingga dekade 1990-an, karena kebutuhan studio yang lebih representatif, Radio Andalus -yang merupakan akronim dari Andhika Lugas Swara- menempati studio terbesar di Malang Raya. Tepatnya di Jalan Baiduri Pandan no.16 Tlogomas, Lowokwaru,  Kota Malang.

“Ibu sejak awal justru menjadi motor operasional Radio Andalus. Karena status Bapak saat itu, tidak memungkinkan untuk tampil. Di era itu, tidak boleh seorang PNS punya perusahaan. Sedangkan Radio Andalus harus berbentuk badan usaha.” ungkap Ivan Drie. 

Penempatan studio baru Radio Andalus kala itu, sekaligus menandai perpindahan frekuensi dari AM ke FM. 

“Saat mendirikan PT Radio Andhika Lugas Swara, Ibu yang harus tampil (menangani operasional Radio Andalus)” kata mantan Plt. Kadinkes Kabupaten Malang ini.

Antarkan Karir Cemerlang Empat Putra

Dari menjalankan radio penyiaran itu pula, pasutri ini berhasil mengantarkan empat putranya meraih jenjang karier yang sangat cemerlang. Semuanya di dunia kesehatan.

Putra pertama, dr. Icang Sarazin, saat ini menjadi Kabid SDK Dinas Kesehatan Kota Batu. Putra keduanya, dr. Icun Aria, bertugas sebagai Wadir Pelayanan Medis RS Cakra Medika Jakarta.

drg. Ivan Drie, MMRS, sendiri merupakan putra ketiga pasangan almarhum Saiful Khasbullah-Yayah Suryati. Ia kini dipercaya menjabat Direktur RSUD Lawang. Dan putri terakhir, dr. Iva Aulia, adalah Kepala Klinik PT. KAI yang ada di Kota Malang.

“Karena Ibu dan Bapak, benar-benar menyerahkan sepenuhnya apa yang sudah menjadi karir putra-putrinya, hingga Radio Andalus dikelola Arema Media Grup, dan namanya diganti menjadi City Guide 911 FM,” terang pria peraih Anugerah ASN Berprestasi 2018 ini.

Apalagi, kata dokter Ivan, tugas keseharian putra-putri alm. Yayah kesemunya sebagai tenaga medis yang abdi negara, yang tidak memungkinkan untuk mengelola radio. 

Sebagai wakil keluarga, Ivan yang juga dokter gigi teladan tingkat provinsi Jatim tahun 2018 ini, meminta maaf kepada semua pihak, atas seluruh kesalahan almarhumah Yayah, baik yang sengaja atau tidak. 

Pun jika sepanjang hidupnya, almarhumah Yayah masih memiliki tanggungan dalam bentuk apapun, Ivan berharap bisa dikomunikasikan dengan keluarga. 

“Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn. Mohon kiriman doanya, agar Ibu bisa diterima disisi-Nya dengan seluruh amal ibadah beliau. Dan bisa kembali bersatu dengan Bapak di swarga langgeng,” pungkas Ivan Drie. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.