TIMES JATIM, BANYUWANGI – Usai sudah perjalan hidup pria sebatang kara warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi oleh jeratan kain sarung di leher yang tergantung di blandar kayu di atas tempat tidurnya, pada Jumat (16/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
SA (67) memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dengan meninggalkan sepucuk surat wasiat disekitar korban dengan tulisan yang sulit terbaca.
Kapolsek Glagah, AKP Pudji Wahyono membenarkan, kematian SA karena bunuh diri. Bahkan sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat meninggalkan pesan singkat yang ditulis di selembar kertas.
"Leher korban terikat kain sarung berwarna hijau dengan corak merah," katanya, Jumat (16/5/2025).
Kematian SA pertama ditemukan oleh saudaranya yang saat itu hendak mengirimkan makanan. Saat masuk kedalam rumah, saudara korban dibuat terkejut akan kejadian itu karena melihat korban sudah tergantung kaku.
“Melihat kejadian itu, saudara korban langsung memberitahu keponakannya dan warga serta melaporkan peristiwa ini ke kami,” terang AKP Pudji.
Petugas dari Polsek Glagah, Tim Inafis Polresta Banyuwangi, dan petugas kesehatan dari Puskesmas Paspan yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memintai keterangan pada pihak keluarga, dan mengumpulkan barang bukti, termasuk pemeriksaan terhadap jenazah korban.
"Dari hasil pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya bekas jeratan kain pada leher korban. tidak ditemukan luka lain atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelas AKP Pudji.
Sementara isi dalam surat tersebut, diduga korban mengungkapkan perasaannya. Kapolsek Glagah juga menyebut, SA selama ini tinggal seorang diri di rumahnya semenjak istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu.
Barang bukti yang diamankan di lokasi antara lain, kain sarung yang digunakan SA untuk menggantung diri, sebuah ponsel lama merek Nokia, dan dompet berisi identitas korban.
AKP Pudji menuturkan, keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menyatakan ikhlas atas kejadian tersebut. Keluarga juga menandatangani surat pernyataan yang diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Dusun setempat.
“Pihak keluarga tidak menghendaki otopsi dan sudah membuat pernyataan. Jenazah telah diserahkan untuk dimakamkan," tuturnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |