TIMES JATIM, PACITAN – Polres Pacitan rutin mengadakan pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) bagi para tahanan yang bertujuan memberikan bimbingan spiritual agar mereka dapat menjalani masa tahanan dengan lebih baik dan kembali ke masyarakat dengan semangat baru.
Salah satu kegiatan Binrohtal yang rutin dilakukan adalah Taklim Pagi, di mana para tahanan mendapatkan siraman rohani melalui kajian kitab Fadhilah Amal. Dalam salah satu sesi yang digelar di Ruang Tahanan Polres Pacitan, penceramah Ustadz Supri membahas tema Keutamaan Bulan Ramadan.
Tak hanya para tahanan, kegiatan ini juga diikuti oleh petugas jaga. PS Kasat Tahti, Aiptu Lilik Cahyadi, S.H., M.M., bertindak sebagai penanggung jawab.
Dalam ceramahnya, Ustadz Supri menjelaskan pentingnya makan sahur bagi umat Islam, terutama saat menjalankan ibadah puasa. Menurutnya, makan sahur bukan sekadar mengisi perut sebelum berpuasa, tetapi juga memiliki banyak manfaat spiritual, antara lain:
Menjalankan sunnah Rasulullah SAW – Sahur adalah amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga siapa pun yang melakukannya mendapatkan pahala.
Pembeda dengan Ahli Kitab – Islam memiliki aturan tersendiri dalam berpuasa, termasuk kebiasaan sahur yang tidak ditemukan dalam tradisi agama lain.
Menambah kekuatan beribadah – Asupan makanan saat sahur membantu tubuh tetap bertenaga dalam menjalankan ibadah sepanjang hari.
Membantu menjaga ketenangan hati – Dengan sahur, seseorang lebih siap menjalani puasa dengan perasaan tenang dan penuh keikhlasan.
Selain membahas tentang sahur, kajian Fadhilah Amal juga mengulas keutamaan Ramadan sebagai bulan penuh berkah. Ustadz Supri mengajak para tahanan untuk memanfaatkan bulan suci ini sebagai momentum memperbaiki diri.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, S.I.K., M.T., menegaskan bahwa program Binrohtal merupakan bagian dari pembinaan keagamaan di lingkungan kepolisian.
"Kami ingin para tahanan tetap mendapatkan bimbingan rohani selama menjalani masa tahanan. Harapannya, setelah bebas nanti, mereka bisa kembali ke masyarakat dengan semangat baru dan menjadi pribadi yang lebih baik," ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Selain itu, kegiatan Binrohtal juga menjadi ajang refleksi diri bagi para tahanan. Dengan mendapatkan ilmu agama dan memahami ajaran Islam lebih dalam, diharapkan mereka bisa memperbaiki kesalahan di masa lalu dan menata hidup yang lebih baik ke depannya.
Pembinaan Rohani, Upaya Pemulihan Moral
Polres Pacitan terus berkomitmen memberikan pembinaan moral dan spiritual bagi para tahanan. Selain kajian kitab, kegiatan keagamaan lainnya seperti pengajian Al-Qur’an, doa bersama, dan tausiah juga rutin digelar.
Dengan adanya pembinaan rohani ini, para tahanan Polres Pacitan diharapkan tidak hanya menjalani hukuman fisik, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri. Ketika kembali ke masyarakat nanti, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tahanan Polres Pacitan Dapat Tambahan Asupan Spiritual Selama Ramadan
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |