TIMES JATIM, JAKARTA – Sentimen dunia terhadap Israel makin tajam, Presiden Kolombia, Gustavo Petro telah mengusir semua delegasi ekonomi Israel dari negaranya menyusul penangkapan dua aktivis Kolombia yang tergabung di Armada Sumud Global.
Aktivis Kolombia, Luna Barreto dan Manuela Bedoya, berada diantara 497 aktivis anti-genosida armada Sumud Global yang bermaksud mengirim bantuan kemanusiaan.
Angkatan Laut Israel yang didukung Amerika Serikat itu mencegat, menangkap kemudian menculik sejumlah aktivis termasuk sejumlah jurnalis yang menyertainya. Keterlaluannya perilaku itu dilakukan di perairan yang bukan wilayah teritorialnya.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X seperti dilansir Colombia Report, Gustavo Petro mengatakan, bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sudah dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional, tekah melakukan "kejahatan internasional lainnya" dengan memerintahkan penculikan warga negara Kolombia di perairan internasional.
Presiden Gustavo Petro kemudian memerintahkan Kementerian Luar Negerinya untuk mengambil semua tindakan hukum yang mungkin terhadap Israel, termasuk di hadapan pengadilan Israel, serta meminta pengacara internasional untuk bekerja sama dengan pengacara pemerintah Kolombia.
Petro juga memerintahkan pengusiran segera diplomat Israel yang tersisa dari negara itu dan langkah segera untuk mencabut kesepakatan perdagangan antara Kolombia dan Israel.
Yang terakhir namun tidak kalah penting, presiden memerintahkan militernya untuk memperkuat keamanannya, dengan mengklaim bahwa AS memutuskan untuk mengambil senjata yang menurut mereka, dipinjamkan ke istana presiden.
Delegasi Kolombia dari Global Sumud Flotilla, yang membawa para aktivis, menyerukan kepada aktivis lokal untuk mengorganisir protes di asosiasi bisnis ANDI, yang memiliki hubungan dengan misi ekonomi Israel di Kolombia dan sektor pertambangan yang melegitimasi hubungan dagang dengan negara Zionis tersebut.
Pesannya mereka jelas, jika mereka (Israel) memblokir bantuan kemanusiaan, maka Kolombia memblokir aliran ekonomi. Semua mata tertuju pada Gaza. "Kami akan melihat kalian di jalanan," katanya.
Penculikan aktivis Kolombia ini merupakan peningkatan ketegangan terbaru antara Israel dan Kolombia, yang pemerintahannya merupakan salah satu penentang paling lantang terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza.
Pemerintah AS minggu lalu mencabut visa Gustavo Petro setelah presiden Kolombia itu saat berpidato di Majelis Umum PBB mengajak dunia membentuk tentara untuk membebaskan Palestina dan meminta tentara AS untuk tidak mematuhi Trump, sekutu terdekat Netanyahu itu.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |