TIMES JATIM, MALANG – Suasana malam minggu di kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, terasa berbeda dari biasanya. Dua model bergaun putih menjadi magnet perhatian publik pada Sabtu malam, 28 Juni 2025.
Bukan sekadar fashion show biasa, gaun yang mereka kenakan menjadi media lukis interaktif yang boleh dicorat-coret langsung oleh pengunjung.
Aksi ini merupakan bagian dari proyek Freestyle Art Gown, hasil kolaborasi Tim ERIOS Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama AION Studio, studio seni pertama di Malang yang mengusung konsep freestyle art.
Gaun-gaun tersebut merupakan karya rancangan siswi jurusan Tata Busana SMK Negeri 3 Kota Malang, yang kemudian dikreasikan ulang menjadi media ekspresi seni publik.
Dalam kegiatan ini, siapa saja — mulai dari anak-anak hingga orang dewasa — dipersilakan menuangkan kreativitas mereka melalui sapuan kuas dan warna.
Menurut Caska Eka Saputra, selaku Project Manager Tim ERIOS, aksi ini bertujuan memperkenalkan konsep freestyle art kepada masyarakat luas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak harus eksklusif. Lewat Freestyle Art, semua orang bisa mengekspresikan diri mereka, bahkan melalui media yang tidak biasa seperti gaun,” ujarnya.
Gaun hasil karya bersama ini rencananya akan menjadi salah satu karya yang dipamerkan dalam ajang FLEX (Freestyle Art Luminous Exhibition), yang akan digelar di Malang Creative Center (MCC) pada 5 Juli 2025 mendatang.
Freestyle Art Gown ini bukan sekadar hiburan malam minggu, melainkan bagian dari pra-event menuju FLEX, sebuah pameran seni dengan semangat kolaborasi antara seniman, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gaun Jadi Kanvas: Kolaborasi Mahasiswa UMM dan AION Studio Curi Perhatian di Kayutangan Heritage
Pewarta | : Ananda Sri (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |