TIMES JATIM, PACITAN – Ada tempat bersejarah di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan Jawa Timur yakni makam Mbah Kethok Jenggot. Konon ribuan tahun lalu dengan kesaktiannya dia bisa babat alas dan membuka tanah Desa Tremas.
Mbah Kethok Jenggot yang memiliki nama muda Raden Bagus Sudarmaji, merupakan punggawa Keraton Surakarta Hadiningrat.
Menurut Agus Salim, berkat Raden Bagus Sudarmaji inilah pemberontakan Adipati Banteng Wareng berhasil ditumpas. "Kemudian diberi tanah perdikan di sebelah utara Desa Semanten Pacitan," katanya, Jumat (25/6/2021).
Lebih lanjut, Agus Salim menceritakan salah satu alasan kenapa desanya bernama Tremas. Usut punya usut. ini mempunyai kaitan dengan pusaka berupa keris terbuat dari emas yang dijadikan tumbal Kethok Jenggot untuk membuka tanah Tremas.
Sebab, semasa itu Desa Tremas dikenal dengan hutan wingit atau wengker. Dia datang Pacitan memang ditugaskan oleh pihak Keraton Surakarta untuk membuka tanah tersebut.
"Pusaka tersebut digunakan sebagai tumbal yang ditancapkan di tengah tanah tepatnya di Dusun Krajan yang juga satu lokasi dengan mushola Nahdatul Umam, tanah wakaf Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," terangnya.
Selain itu, Raden Bagus Sudarmaji juga memiliki pusaka tongkat yang terbuat dari pucang kalak di saat semedi di bawah pohon dengan memegang tongkatnya.
Akhirnya ia wafat dengan cara musno atau menghilang dengan raganya dan sekarang daerah tersebut dikenal dengan Dusun Kulak, Desa Tremas.
Sebagai informasi, Raden Bagus Sudarmaji mempunyai jambang yaitu jenggot panjang yang tidak mempan dipotong. Akhirnya dikenal dengan sebutan Mbah Kethok Jenggot oleh masyarakat.
Konon hingga saat ini, pusara makam Mbah Kethok Jenggot di Desa Tremas, Kabupaten Pacitan ini pada hari-hari tertentu mengeluarkan pancaran cahaya namun hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya. (*)
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |