TIMES JATIM, MALANG – Gelaran Malang Retro ke-4 tahun 2025 menghadirkan lelang lukisan karya para pelukis dari Kota Malang dan sekitarnya. Sedikitnya 23 pelukis ambil bagian dengan menjajakan karya mereka untuk dilelang dalam acara yang berlangsung di Gedung Sarinah Kayutangan lantai 2.
Setiap pelukis diberi kesempatan mengirimkan maksimal lima karya. Kegiatan ini dibuka sejak Jumat sore, 26 Desember 2025, dan akan berlangsung hingga Minggu, 28 Desember 2026, mulai pukul 12.00 WIB.
Lelang lukisan yang diwadahi Mason Art Gallery menyajikan 100 karya, dengan ragam tema, ukuran, serta teknik yang berbeda. Para seniman memanfaatkan berbagai bahan dan media, sehingga menghasilkan karya yang variatif dan menarik perhatian publik.
Beberapa lukisan bertema kaligrafi Al-Qur'an turut dilelang. (FOTO: Miranda)
Beberapa tema lukisan yang ditampilkan antara lain pemandangan alam, suasana pedesaan, satwa, hingga kaligrafi. Keragaman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hadir.
Koordinator seniman lukis Malang Retro, Endik Asto, menjelaskan bahwa dalam acara ini ditampilkan dua jenis lukisan, yakni lukisan souvenir dan lukisan karya.
“Bursa lukisan ini cenderung menampilkan lukisan souvenir. Jadi ada dua jenis, yaitu lukisan souvenir dan lukisan karya. Untuk lukisan karya merupakan hasil imajinasi asli pelukis, sedangkan lukisan souvenir boleh mencontoh foto atau pemandangan,” ujarnya.
Suasana acara Malang Retro dan bazar UMKM hari kedua di gedung Sarinah Kayutangan. (FOTO: Miranda)
Hingga Sabtu (27/12/2025), tercatat dua lukisan berhasil terjual melalui mekanisme lelang. Karya tersebut berasal dari Saiful dari Didik Oetjik Galeri dan Syamsul. Dua lukisan bertema ikan koi di atas kanvas ukuran 80x80 sentimeter dengan media cat minyak terjual di kisaran harga Rp1 juta, sementara satu lukisan bertema macan tutul laku sekitar Rp3 juta.
Endik Asto menambahkan, selain bertujuan memasarkan karya para seniman, kegiatan lelang ini juga memiliki nilai sosial. Sebagian hasil penjualan lukisan akan disisihkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam di Aceh dan Sumatra.
“Awalnya memang hanya untuk menjual karya teman-teman seniman. Namun di tengah jalan kami berinisiatif menyisihkan sebagian hasilnya untuk membantu saudara-saudara yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatra,” katanya.
Selain lelang lukisan, rangkaian acara Malang Retro ke-4 juga dimeriahkan dengan bazar UMKM serta kegiatan melukis on the spot yang digelar di kawasan Kayutangan. (*)
| Pewarta | : Miranda Lailatul Fitria (MG) |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |