TIMES JATIM, MALANG – Ponpes Salafiyah Shirothul Fuqoha Sepanjang, Gondanglegi, sukses menggelar Festival Anak Muslim (FAMUS) 2025 se-Malang Raya. Kegiatan ini diikuti lebih dari 150 peserta dari berbagai SD/MI dan TPQ se-Malang Raya, sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025.
Acara dibuka secara resmi oleh Pengasuh Pondok Pesantren, KH. Syamsul Mu’ien, S.Pd.I, dengan doa agar kegiatan menjadi ajang syiar pendidikan serta pengembangan bakat anak-anak Muslim sejak dini. Mengusung tema “Mencetak Generasi yang Ceria, Islami, dan Berprestasi”, FAMUS menghadirkan enam cabang lomba, yakni Pidato Putra, Pidato Putri, Adzan, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Mewarnai, dan Menyanyi Religi.
Para peserta tampil antusias, menunjukkan kemampuan terbaiknya di hadapan dewan juri profesional. Salah satu juri lomba pidato menyatakan, "Anak-anak tampil memukau di setiap cabang lomba. Semangat dan keberanian mereka untuk berkompetisi secara sehat sangat kami apresiasi."
Para pemenang menerima piala, sertifikat, dan uang pembinaan. Beberapa juara utama masing-masing cabang adalah:
-
Pidato Putra: Anas Bahtiar (MI Attaraqie), Izzul Maula Husain (Madin Raudlatul Ulum 2), Ali Zainal Abidin (MI Attaraqie)
-
Pidato Putri: Aisyah Mumtaza Pamenang (RTQ Al-Utsmaniy), Rizka Mumtaza Qothrotunnada (TPQ Ahlul Karomah), Kinara Adi Azzahra (MINU Bululawang)
-
Adzan: Muh. Fahmi Abdullah Sufi (SD Islam Ulumul Quran Sufi), Muhammad Ainul Yakin (MIN 2 Malang), Praba Al Ghazali (SDN 4 Wonokerto)
-
MTQ: Mochammad Syahrul Kirom (MIN 2 Malang), Ahmad Miftahus Surur (Madrasah Diniyah MI Annur 2 PP. Annur 2 Malang), Aila Ramadhani (MIN 2 Malang)
-
Menyanyi Religi: Keisya Aurora Putri (TPQ Al-Khoiriyah Urek-Urek), Cyka Azalia Putri (SDN 1 Gondanglegi Wetan), Muhammad Rifa’ie (MI Al-Hikmah)
-
Mewarnai: Reynita Zahara (Madin Al-Khoirot), Syaikha Rizqya Hanun (SD KH Mas Mansur), Anindya Khansa Rafani (SD Al-Fitrah Malang)
Selain lomba, panitia juga menyelenggarakan bazar UMKM lokal yang melibatkan pelaku usaha dari sekitar pondok pesantren. Kegiatan ini menjadi wujud nyata syiar pesantren di bidang ekonomi sekaligus memberi wadah bagi UMKM untuk memperkenalkan produk unggulan kepada masyarakat.
Ketua panitia menyampaikan, "Festival ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga bentuk syiar dakwah dan pendidikan. Kami ingin anak-anak sejak dini belajar mencintai Islam dengan cara yang gembira dan berprestasi."
FAMUS 2025 berhasil menghadirkan suasana meriah, edukatif, dan penuh makna, sekaligus menegaskan peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan penggerak masyarakat. Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, dewan juri, sponsor, lembaga pendidikan, dan masyarakat atas dukungan dalam menyukseskan acara ini.(*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |