TIMES JATIM, GRESIK – Banyaknya limbah kerang yang ada di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, mendorong DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) untuk melatih ibu-ibu kampung nelayan Gresik ini untuk membuat kerajinan. 

Ketua DPD KPPI Gresik, Anggun Cipta Indah mengatakan, limbah kerang berupa kulit atau cangkang kerang yang jumlahnya sangat banyak dibiarkan teronggok di pantai dan di kampung-kampung nelayan.

"Padahal kulit kerang tersebut jika dimanfaatkan dan diolah menjadi kerajinan tangan maka akan bernilai ekonomis yang sangat tinggi," katanya pada Jumat (29/7/2022).

DPD KPPI Gresik, tambah Anggun pihaknya sengaja menggelar pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari limbah kerang. Selain untuk mengisi waktu luang ibu-ibu nelayan, juga dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kreatifitas perempuan pesisir.

"Sehingga memanfaatkan potensi alam yang ada, sehingga dari kreatifitas tersebut diharapkan akan mampu membantu perekenomian keluarga nelayan,” ungkap Anggun.

Dikatakan Anggun, ibu-ibu nelayan dilatih merangkai kulit kerang menjadi hiasan berupa kalung, gelang, hiasan tembok dan berbagai jenis lainnya. 

“Alhamdulillah ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan ini, setelah mereka mampu membuat produk kerajinan tangan, nantinya kami berusaha untuk memasarkannya, baik melalui jaringan KPPI secara nasional, jaringan KNTI, maupun di tingkat Gresik sendiri,” ujarnya. 

Selain mampu mengolah limbah kerang menjadi kerajinan tangan, DPD KPPI Gresik juga telah memiliki berbagai olahan makanan berbahan dasar ikan dan sumber daya laut, seperti rempeyek, kerupuk ikan, petis ikan, abon ikan dan lain sebagainya. 

“Kami berharap pihak pemerintah bisa turun tangan membantu perempuan pesisir untuk membantu permodalan, alat-alat produksi dan pemasaran, agar keluarga nelayan meningkat,” terangnya usai melatih ibu-ibu kampung nelayan Gresik membuat kerajinan dari limbah kerang. (*)