TIMES JATIM, SIDOARJO – Operasi penyelamatan korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kedelapan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, masih ada sekitar 13 korban yang belum dievakuasi.
“Ini perkiraan masih ada 13 orang yang berada di reruntuhan gedung,” ucap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, saat menggelar konferensi pers pukul 09.15 WIB di Posko BNPB pada Senin (6/10/2025)..
Menurut Budi, belasan korban tersebut diduga berada di lantai dasar bangunan. Karena itu, pencarian para santri difokuskan di lokasi tersebut. BNPB menargetkan evakuasi santri yang masih tertimbun material bangunan dapat diselesaikan hari ini.
“Hari ini kita akan selesaikan pencarian korban. Dari Basarnas maupun pihak Kodim sudah mengatur jadwal. Diharapkan hari ini selesai evakuasi korban yang diperkirakan tinggal 13 orang,” ungkapnya.
Budi menjelaskan, proses pengangkatan puing sempat terhambat karena bangunan yang runtuh terhubung dengan gedung lama di sisi selatan. Gedung lama itu kini mengalami kemiringan, sehingga pembersihan puing harus dilakukan hati-hati agar tidak memicu runtuhan susulan.
“Salah satu kendalanya, beton bangunan yang ambruk masih tersambung dengan gedung lama yang miring. Karena itu, pengangkatan puing tidak bisa dilakukan sembarangan,” tuturnya.
Ia menambahkan, tim sudah melakukan penyanggahan pada struktur gedung lama agar proses evakuasi dapat dilanjutkan dengan aman. “Semoga alat berat bisa bekerja lancar dan tidak ada kerusakan. Potongan bangunan beton sudah kami pisahkan, dan kami optimistis target hari ini dapat tercapai,” kata Budi. (*)
Pewarta | : Syaiful Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |