TIMES JATIM, SITUBONDO – Sebuah pesan motivasi disampaikan Bupati Situbondo, Jawa Timur, Yusuf Rio Wahyu Prayogo saat melepas keberangkatan rombongan siswa Palang Merah Remaja (PMR), Senin (8/9/2025). Bupati nyentrik yang akrab disapa Mas Rio itu meminta agar mereka selalu mengisi waktu dengan kegiatan positif, belajar dengan riang gembira dan terus menambah wawasan.
“Jumbara itu singkatan dari dari Jumpa, Bakti, Gembira. Adik-adik berangkat bukan hanya untuk lomba, tapi juga untuk bergembira, menambah wawasan dengan bertemu teman baru, dan belajar dalam suasana yang menyenangkan,” katanya.
Ya, seperti diketahui, rombongan PMR Situbondo, akan mengikuti Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR X tingkat Jawa Timur di Bumi Perkemahan Semen Gresik, Kabupaten Gresik, pada 16–21 September 2025. Mereka terdiri dari 55 orang siswa, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan tim pendukung.
Lalu apa pesan motivasi hebat yang dilontarkan Mas Rio?. Pada acara pelepasan di Pendopo Rakyat Situbondo ini dia menyampaikan pentingnya ruang kemerdekaan belalar bagi para siswa. Yakni membuka kesempatan lebih luas bagi siswa untuk berekspresi dan mengembangkan nalar sesuai dengan bakat dan minat. Tentunya dengan tidak mengabaikan sisi akademik.
Mas Rio meyakini, kreativitas besar kerap muncul justru saat momen santai dan bermain. Bahkan itu juga terjadi dalam proses penemuan yang berkontribusi besar pada kemajuan ilmu pengetahuan.
“Contohnya, Isaac Newton, menemukan teori gravitasi bukan saat duduk di bangku kelas, tapi saat bermain apel jatuh,” bebernya.
Thomas Alva Edison, lanjut Mas Rio, menemukan lampu pijar dan setelah ratusan kali bereksperimen. Alias bukan saat dalam tekanan belajar yang berat.
“Isaac Newton menemukan teori gravitasi saat bermain apel, Thomas Alva Edison berkali-kali bereksperimen hingga menemukan lampu pijar. Mereka tidak dipaksa belajar terus-menerus, tapi belajar dalam konteks permainan dan dengan riang gembira,” beber Mas Rio.
Tak hanya itu, Bupati Situbondo juga menyinggung sistem pendidikan di negara maju seperti Finlandia dan Swedia. Disitu, para siswa diberi kesempatan luas untuk mengeksplorasi minat non-akademik seperti seni, olahraga, dan musik.
Bagi Mas Rio, pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang membuat siswa merdeka, punya pilihan, dan dapat mengembangkan potensi diri secara utuh.
“Sejak SD sampai SMA, saya ingin adik-adik merdeka, punya pilihan, dan belajar dalam arti luas. Tidak hanya soal peringkat kelas, tapi juga bagaimana mengembangkan bakat dan minat masing-masing,” pesan Mas Rio.
Sementara itu Ketua PMI Situbondo, Sofwan Hadi, menyampaikan bahwa keikutsertaan kontingen dalam Jumbara ini bukan semata tentang bertanding. Namun bertujuan menumbuhkan karakter kepalangmerahan, memperkuat peran pendidikan sebaya, serta mengasah keterampilan hidup para remaja.
“Peserta tingkat mula kali ini diwakili oleh siswa-siswi dari SDN 1 Curajeru karena di Situbondo pembentukan PMR di tingkat SD masih terbatas,” katanya.
Sesuai pesan motivasi hebat Mas Rio, para peserta pun bersiap menapaki pengalaman baru dalam Jumbara PMR X tingkat Jawa Timur di Bumi Perkemahan Semen Gresik, Kabupaten Gresik, pada 16–21 September 2025. Mereka akan menjalin persahabatan, dan mengasah kemampuan dalam suasana yang penuh kegembiraan.
“Seperti pesan Mas Rio, Jumbara adalah tentang jumpa, bakti, dan gembira. Bukan hanya soal kemenangan semata,” cetus Sofwan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |