TIMES JATIM, MALANG – Universitas Islam Raden Rahmat Malang (UNIRA Malang) melanjutkan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, Senin (8/9/2025).
PKKMB ini diselenggarakan masing-masing fakultas, setelah sebelumnya diawali pembukaan resmi oleh Rektor UNIRA, pada Sabtu, 6 September 2025. Yakni, digelar Fakultas Ilmu Keislaman (FIK), yang diikuti sebanyak 115 mahasiswa baru.
Rektor UNIRA Malang, KH. Imron Rosyadi Hamid, M.Si., Ph.D, menyampaikan sambutannya bahwa Fakultas Ilmu Keislaman merupakan cikal bakal dari kampus UNIRA Malang. Menurutnya, jauh sebelum alih status menjadi UNIRA Malang, kampus ini bernama Sekolah Tinggi Islam Tarbiyah Raden Rahmat, yang berdiri pada 1990.
Selanjutnya berubah menajdi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Raden Rahmat. Pada Tahun 2014, kembali berubah menjadi UNIRA Malang.
Gus Im, sapaan akrab Rektor UNIRA Malang mengingatkan, Fakultas Ilmu Keislaman ini merupakan fakultas yang tujuan utamanya mencetak pendidik yang memiliki wawasan keilmuan dan keislaman yang berpegang pada nilai-nilai ahlussunah wal jamaah.
“Salah satu tugas utama manusia adalah mengenal Tuhannya, namun demikian ada sebuah ungkapan yang menyatakan jika tanpa seorang guru, maka seseorang tidak akan mengenal Tuhannya. Karenanya guru merupakan profesi yang mulia dan dibutuhkan kesungguhan, kedisiplinan dan kemampuan spiritual yang luar biasa, agar mampu menjadi guru yang mampu menginspirasi," jelas Gus Im.
Dekan Fakultas Ilmu Keislaman UNIRA, Dr. Siti Muawanatul Hasanah menyampaikan bahwa mahasiswa FIK disiapkan menjadi calon guru baik guru PAI maupun PGMI.
"Maka, sudah seyogyanya calon guru mengedepankan akhlak dan attitude, sehingga menjadi pribadi yg tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual," tandas Nunung, begitu biasanya Dekan FIK ini disapa.
PKKMB 2025 UNIRA Malang ini mengangkat tema: “Membentuk Karakter Mahasiswa FIK Berkarya dan Berdaya dalam Mewujudkan Peace Education Berasas Islam Ahlussunnah Wal Jamaah”.
Salah satu wujud komitmen terhadap peace education, Pendidikan Perdamaian, yang merupakan salah satu pilar prakarsa khayra ummah itu, dengan selingan penampilan tari nusantara.
Tarian mengkompilasikan ini gerakan, musik serta busana yang mencerminkan keIndonesian. Bahkan lebih dari itu, suasana ruangan juga dihias dengan aksesoris masyarakat Bali.
Beberapa tampilan lain juga tetap mengusung ciri islam tradisional pada akhir acara hari ini. Ini sekaligus untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.
Fakultas Ilmu Keislaman UNIRA Malang ini sendiri terdapat dua (prodi) program studi. Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |