TIMES JATIM, MAGETAN – Anda penggemar tosan aji atau ingin tahu lebih lanjut tentang benda pusaka tradisional? Yuk datang ke pameran yang digelar paguyuban sejarah kebudayaan dan ekonomi kreatif (Pekatik) di Pendapa Surya Graha Magetan mulai 24-26 November 2022.

Pameran bertajuk Joyo Jayaning Nuswantoro diikuti puluhan kolektor dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk melestarikan warisan budaya leluhur. Juga sekaligus untuk memeriahkan hari jadi ke-347 Kabupaten Magetan serta dalam rangka memperingati pengukuhan Hari Keris Sedunia.

Dalam pameran ini, pengunjung bisa mendapatkan informasi dengan jelas terkait  tosan aji. Apalagi, ada sejumlah narasumber yang bakal mengulas lebih jauh, yaitu mulai empu Daliman dari Surakarta hingga empu Teguh yang merupakan empu asli dari Kabupaten Magetan.

"Acara seperti ini juga untuk mengenalkan kepada generasi milenial apa itu tosan aji. Agar warisan budaya kita seperti tosan aji ini tidak punah," kata Hardjuno, Ketua Pekatik, Kamis (24/11/2022) malam.

Sementara Bupati Magetan, Suprawoto mengaku terkesan melihat ratusan benda pusaka tersebut. Dirinya berharap, warisan budaya bangsa ini bisa lebih dikenal dan dicintai masyarakat. Terlebih, keris adalah pusaka warisan nenek moyang yang telah diakui dunia.

"Ini warisan budaya yang perlu kita lestarikan, kalau bukan kita siapa lagi. Mari kita cintai budaya kita," tutur Suprawoto yang juga mantan Sekjen Kemenkominfo RI.

Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, benda pusaka yang dipamerkan meliputi keris, tombak, dan senjata tradisional lainnya. Pun, demonstrasi pembuatan keris yang berlangsung di pelataran pendopo.

Menurut informasi, selain pameran tosan aji ada berbagai kegiatan lainnya. Di antaranya, sarasehan, workshop pande, perawatan tosan aji serta bursa beserta aksesoris pelengkapnya.

Istilah tosan aji sendiri merujuk pada semua bentuk senjata tradisional yang terbuat dari besi. Yakni seperti keris, tumbak, cundrik, pedang, kujang dan lain sebagainya.

Pameran tosan aji atau benda pusaka tradisional yang tengah berlangsung di Kabupaten Magetan ini merupakan pagelaran yang kedua kalinya digelar. (*)