TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pondok Pesantren atau Ponpes Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah memiliki alat deteksi Covid-19, GeNose C-19. Dengan alat buatan Universitas Gajah Mada (UGM) ini, deteksi Virus Corona bisa dilakukan mudah dan cepat.

"Hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 menit, cukup pakai nafas," ucap anggota Dewan Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung, KH Ahmad Munib Syafa'at, Lc., M.E.I, Rabu (10/3/2021).

Disebutkan, pengadaan alat GeNose C-19 di Ponpes tertua di Bumi Blambangan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan para santri. Sekaligus wujud sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dalam penanganan Covid-19.

Dengan tujuan, para santri bisa dipastikan bebas dari infeksi. Dengan begitu, para wali santri akan merasa lebih tenang ketika buah hati menempuh pendidikan agama Islam di pesantren.

"Sementara kita memiliki 1 buah alat GeNose, dan sudah mulai kita uji coba," jelas pria yang juga anggota DPRD Banyuwangi ini.

Kepemilikan alat GeNose C-19, masih Gus Munib, sapaan akrab KH Ahmad Munib Syafa'at, Lc., M.E.I, dinilai sangat penting. Meskipun pemerintah sudah mencetus program vaksinasi Covid-19.

"Karena vaksinasi itu untuk usia 18 tahun keatas, sedang santri kami banyak yang berusia dibawah 18 tahun," ungkap Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Rektor Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung tersebut.

Ia menyebutkan bahwa pengadaan alat deteksi Covid-19, GeNose C-19 oleh Ponpes Darussalam Blokagung adalah yang pertama di Kabupaten Banyuwangi. Bebarengan dengan 20 Ponpes lain yang tersebar diseluruh Indonesia. (*)