https://jatim.times.co.id/
Berita

Probolinggo Direndam Banjir, BMKG Juanda: Waspada Hingga 16 Maret

Kamis, 13 Maret 2025 - 12:55
Probolinggo Direndam Banjir, BMKG Juanda: Waspada Hingga 16 Maret Tim BPBD Kabupaten Probolinggo mengevakuasi warga dari lokasi banjir di Desa Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, kabupaten setempat (FOTO: Dokumen/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Juanda, mengingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jatim hingga 16 Maret 2025.

Cuaca ekskrem tersebut dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, hingga bencana pohon tumbang.

Di Kabupaten Probolinggo, guyuran hujan lebat pada Senin (10/3/2025) sore hingga petang, memicu terjadinya banjir di empat kecamatan. Meliputi Kecamatan Krejengan, Pajarakan dan Maron.

Ratusan rumah warga hingga kantor Polsek Krejengan terendam. Termasuk Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari, Kecamatan Krejengan yang dihuni oleh 196 santri.   

Dalam rilis 7 Maret 2025, BMKG Juanda menyebut, saat ini wilayah Jawa Timur masih berada pada akhir musim hujan dan akan memasuki masa peralihan. Pada masa ini, potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi.

Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di perairan utara Jawa Timur, serta gangguan atmosfer Madden-Jullian Oscillation (MJO) secara spasial diprakirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur.

BMKG Juanda menyatakan, gabungan kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil serta faktor konvektivitas lokal yang cukup kuat di wilayah Jawa Timur mendukung pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup intens.

“BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang,” begitu redaksi peringatan dini tersebut.

Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Pengendalian Bencana atau Pusdalops BPBD Kabupaten Probolinggo, kejadian bencana di daerah ini mengalami trend kenaikan dalam lima tahun terakhir.

Pada 2020, Pusdalops mencatat 107 kejadian bencana. Tahun berikutnya naik menjadi 108 bencana. Kemudian naik lagi menjadi 160 kejadian bencana pada tahun 2022.

Pada 2023, kejadian bencana di Kabupaten Probolinggo turun menjadi 91 saja. Kamudian kembali naik ke angka 120 kejadian bencana sepanjang 2024. Sepanjang Januari 2025, Pusdalops BPBD mencatat 14 kejadian bencana. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.