TIMES JATIM, PONOROGO – Dinas Kesehatan Pemkab Ponorogo mendapat distribusi 5.000 alat rapid test antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan distribusi alat rapid test antigen itu diharapkan bisa mempercepat diagnosis pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponorogo sebelum dilakukan tes swab PCR.

"Alatnya sudah datang Senin kemarin dan akan segera kita pergunakan," katanya Kamis (18/2/2021).

Dengan alat tersebut menurut Rahayu Kusdarini, tracing atau penelusuran kontak erat untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bisa diintensifkan.

"Artinya untuk setiap satu pasien terkonfirmasi, tracer atau petugas yang melaksanakan penelusuran harus menemukan paling sedikit 15 orang kontak erat, lebih dari itu lebih baik," jelasnya.

Apakah dengan hal tersebut tidak ada kekhawatiran angka penularan akan lebih meningkat.

Kepala Dinas yang akrab disapa Irin ini memaparkan, dalam arahannya Wamenkes sudah memberikan pernyataan bahwa adanya peningkatan tracing intensif tidak dijadikan sebagai indikator kinerja.

"Kalaupun akhirnya ditemukan banyak yang positif bukan berarti kinerja kita buruk. Justru dengan adanya temuan positif itu kita bisa semakin menekan angka penularan," paparnya.

Sebab dengan deteksi yang semakin ketat, maka tindakan yang  diambil akan lebih tepat. Karena  bisa jadi masih banyak orang yang selama ini sebenarnya sudah terpapar virus Corona tapi tidak terdeteksi dan masih melakukan aktifitas dan mobilitas biasa.

"Hal ini bisa mengakibatkan penularan yang tidak terkendali," tukas Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Ponorogo Rahayu Kusdarini. (*)