TIMES JATIM – Sebuah teknologi revolusioner, tehnologi Lumistone namanya, baru satu produknya masuk ke Indonesia, dan kini nempel di rumah Jl Istana Dieng II/20, Kota Malang.
Apa itu teknologi Lumistone?, teknologi Lumistone adalah tehnik memotong sebagian besar batu alam seperti marmer, granit, onix dan sebagainya menjadi hanya beberapa milimeter hingga tipis.
Selain menjadi tipis batu itu kemudian dilengkapi dengan lampu strip LED di dalamnya yang bisa diganti dan dipatenkan sehingga menjadi batu alam yang tembus pandang dan bersinar yang luar biasa.
"Ini memang teknologi yang canggih dari Besttime, brand dunianya dari Tiongkok," kata Adrian yang ngurusi pemasangannya kepada TIMES Indonesia.
Bahkan disebutkan nyala lampu strip LED canggihnya bisa bertahan hingga 50.000 jam dan dengan mudah bisa diganti.
Saking tipisnya batu alam itu dipotong, sampai-sampai batunya menjadi bisa ditekuk dan tentu saja menjadi bisa transparan. Bahkan sambungan antara batuan satu dengan lainnya tidak ada nat-nya, sangat sempurna.
Alhasil permukaannya menjadi benar-benar unik sehingga sering disamakan dengan karya seni.
Gambar bunga lely yang tersusun dari marmer, granit dan onix. (FOTO B: widodo irianto/TIMES Indonesia)
Ada dua "lembaran" batu alam yang dibenamkan di dinding ruang keluarga di rumah yang memiliki luas tanah 1600 M2 itu.
Satunya berukuran 4,4 x 2,6 m bertema home-land dan satu lagi temanya bunga lely yang berukuran 1,8 x 3 m.
Karena berupa pemandangan, maka dibutuhkan berbagai macam jenis batu untuk mewujudkannya. Diantaranya marmer, granit dan batu onix tadi.
Menurut Adrian, dibutuhkan 1500 hingga 3000 pecahan batu alam untuk mewujudkan wujud pemandangan dan bunga itu. "Karena itu waktu pemesanannya juga lama karena harus mengumpulkan banyak jenis dan banyak warna batuannya," kata Adrian.
Sekilas, orang yang tidak tahu, mungkin dikiranya "gambar" di dinding itu hanyalah lukisan belaka. Karena sambungan antara pecahan batu satu dengan lainnya nyaris tidak ada. Nempel sangat rekat.
Bahkan ketika didekati dan kemudian dicermati dengan seksama, yang terlihat adalah marmer, granit dan onix.
"Memang dibutuhkan berbagai macam batuan. Karena masing-masing batuan memiliki sifat dan warna tersendiri," kata Adrian.
"Di Indonesia belum ada, dan kami diberitahu baru rumah kami ini satu-satunya yang memesan di Besttime, Tiongkok, dan mereka itu juga satu-satunya pemegang brand di dunia," ujar Adrian.
"Jadi di seluruh dunia pesannya ya di Besttime ini. Nah ketika saya tanya apakah di Indonesia sudah pernah ada yang pesan seni ini, mereka menjawab baru satu-satunya di tempat kami," tambah Adrian lagi.
Tentang tema yang terpasang, lanjut Adrian, tergantung pemesannya. "Mereka membuat sesuai pesanan kita. Kebetulan tema pesanan kami adalah pemandangan "rumah pedesaan di Eropa", home-land. Lalu merekalah yang kemudian menggabungkan batu-batunya sesuai kebutuhan untuk kemudian disusun dengan peralatan canggihnya," ujarnya.
Jenis batunya bermacam-macam. Namun yang jelas terdiri dari tiga unsur itu, marmer, granit dan onix.
Mengapa harus dari tiga unsur batu itu?, "Ya karena ketiga batuan itu saling melengkapi, terutama untuk kebutuhan warnanya," tambah Adrian.
Kalau hanya mengandalkan salah satu jenis batuan saja, katanya tidak mungkin, karena warna masing-masing batuan terbatas. Karena itu kemudian perpaduannya ada marmer, granit, onix dan sebagainya yang kaya akan warna.
"Granit dan onix itu termasuk kaya warna. Di sana ada merah, hijau, biru dan sebagainya. Itulah yang kemudian dipadu dengan batu marmer, dan jadinya indah seperti lukisan," kata Adrian.
Teknologi Lumistone ini 100% batu alam, untuk semua jenis batu, bisa bercahaya, tahan noda, tahan air, sumber cahaya yang bisa diganti dan fleksibel.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |