TIMES JATIM, JOMBANG – Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama Kabupaten Jombang (Ketua PC IPPNU Jombang) Sri Dewi Lestari, mengajak para kadernya untuk menjadi perempuan yang mandiri.
Diumur IPPNU yang ke-66 tahun ini, ia berharap peran perempuan dalam hal apapun harus ditanamkan jiwa kemandirian baik secara personal maupun berorganisasi.
"Menjadi seorang perempuan yang mandiri secara personal maupun berorganisasi itu sangat penting, yaitu dengan kritis berpikir dan bertindak melalui kajian bersama yang didasarkan pada data dan fakta," jelas Sri Dewi Lestari kepada TIMES Indonesia. Selasa (2/3/2021).
Menurutnya, jiwa kemandirian itu perlu ditanamkan pada mindset kader IPPNU saat ini. Kader harus berpandangan luas, kreatif, inovatif serta bisa membangun relasi yang tinggi untuk masa depannya.
"Artinya kader IPPNU harus berani keluar dari zona nyamannya yaitu mencari relasi. Tidak hanya dalam zona sesama golongan NU saja agar ilmunya tidak stagnan. Tapi perlunya mencari relasi luar untuk diimplementasikan di NU khususnya IPPNU," ujar Alumni Unipdu Jombang ini.
Perempuan yang akrab disapa Dewi ini menjelaskan, dengan kemandirian yang dimiliki, kader IPPNU akan menemukan jati diri dalam porsinya sendiri untuk kemanfaatan organisasi.
Kader yang mandiri tidak perlu dikedipin pendahulunya dan kader yang kritis tidak takut dijemput sesepuhnya. Tapi harus mampu menggairahkan diri dalam segala tindakan.
"Dengan terbentuknya jiwa kemandirian pada kader IPPNU, maka akan tercipta kesejahteraan kader, karena kesejahteraan kader akan berpengaruh pada kesejahteraan organisasi," jelasnya.
Bertepatan dengan Harlah ke-66 IPPNU ini, Ketua PC IPPNU Jombang berharap kader IPPNU tidak hanya besar secara kuantitas tapi juga mampu meningkatkan kualitas diri dengan mewarnai lini kehidupan masyarakat dan memberdayakan kader IPPNU di segala bidang. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Faizal R Arief |