TIMES JATIM, MALANG – Kopi Cinta, sebuah tempat ngopi di Harmoni Cafe & Resto, Malang, menghadirkan konsep yang unik dan inspiratif. Kafe ini tidak hanya menyuguhkan kopi berkualitas, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif yang berbeda.
Di Kopi Cinta yang berada di Jalan Bromo, Kota Malang, barista yang melayani adalah teman-teman tuli, dan pelanggan diharuskan menggunakan bahasa isyarat untuk memesan.
Ide awal terbentuknya Kopi Cinta datang dari Faris, CMO Kopi Cinta, yang terinspirasi setelah bekerja dengan anggota tim disabilitas di divisi sosial media pada tahun 2022.
“Dulu, di tim sosial media kami ada seorang teman tuli. Sejak itu, kami mulai sadar pentingnya inklusivitas di dunia kerja," jelas Faris kepada TIMES Indonesia.
Pada Oktober 2023, Kopi Cinta mulai mempersiapkan tim barista tuli. Sebelum mereka mulai bekerja, para karyawan diajari bahasa isyarat untuk mempermudah komunikasi. Faris menambahkan, “Kami mempersiapkan pelatihan intensif, agar mereka bisa beradaptasi dan memberikan pelayanan terbaik.”
Proyek ini kemudian berkembang ketika dua karyawan pertama, Axel dan Alif, mengusulkan ide untuk menjual kopi. Alif yang pernah mengikuti pelatihan membuat kopi, membawa keterampilannya ke Kopi Cinta. Setelah persiapan matang, Kopi Cinta resmi dibuka pada Juni 2024 dan mulai mempromosikan konsepnya ke kampus-kampus.
Respon masyarakat terhadap Kopi Cinta sangat positif. Banyak pelanggan yang terharu dan termotivasi setelah berinteraksi dengan para barista tuli. Beberapa bahkan terinspirasi karena memiliki anggota keluarga dengan disabilitas. “Kami sering bertemu orang tua yang senang melihat anak-anak tuli bisa bekerja dengan percaya diri,” kata Faris.
Kopi Cinta memiliki menu andalan seperti "Es Kopi Susu Cinta," kopi dengan resep khas yang diciptakan oleh tim barista. Semua resep diracik sendiri, menciptakan cita rasa yang autentik dan berbeda.
Faris berharap, Kopi Cinta tidak hanya menjadi bisnis yang sukses, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas tuli dan masyarakat umum. “Kami ingin memberikan inspirasi bahwa teman-teman tuli bisa berdaya dan mandiri. Bagi kami, konsistensi dalam memberdayakan mereka adalah kunci utama,” kata Faris.
Dengan konsep inklusif dan unik, Kopi Cinta tidak hanya menjadi tempat ngopi, tetapi juga ruang belajar bahasa isyarat bagi pelanggan, sekaligus membuka mata banyak orang akan potensi yang dimiliki oleh teman-teman tuli. (*)
Pewarta | : Adam Juliano Kristianto (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |