https://jatim.times.co.id/
Berita

Banyuwangi Punya Inovasi Pulihkan dan Berdayakan ODGJ Hidup Mandiri

Jumat, 28 Juni 2024 - 17:14
Banyuwangi Punya Inovasi Pulihkan dan Berdayakan ODGJ Hidup Mandiri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat meninjau Posyandu Jiwa di Kecamatan Cluring. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Di tengah upaya nasional untuk meningkatkan kesehatan mental, Banyuwangi menghadirkan terobosan inspiratif melalui Posyandu Jiwa. Program inovatif ini tak hanya memulihkan kesehatan mental para Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), tetapi juga memberdayakan mereka untuk hidup mandiri dan berkarya.

Posyandu Jiwa, digagas oleh Puskesmas Benculuk di Kecamatan Cluring, kabupaten Banyuwangi menjadi oase bagi para ODGJ untuk mendapatkan penanganan yang komprehensif. Lebih dari sekadar obat, mereka difasilitasi dengan terapi dan pelatihan sesuai minat dan bakat, membuka jalan menuju kemandirian dan penerimaan masyarakat.

Dengan melibatkan relawan dari masyarakat sekitar serta pendampingan dan pengawasan tim kesehatan jiwa dari Puskesmas, para pasien ODGJ ini diberdayakan. Ada yang diarahkan sebagai pelaku seni, penjahit, hingga usaha kuliner. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkesempatan melihat langsung keahlian para pasien ODGJ ini menampilkan seni jaranan, di Balai Dusun Karangrejo, saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kamis (27/6/2024). 

“Ini program yang sangat baik. Selain kesehatan mentalnya dipulihkan, para pasien ODGJ juga diberdayakan, sehingga lebih mudah bagi mereka diterima masyarakat,” kata Ipuk, Jumat, (28/6/2024).

Menurutnya, melalui program tersebut, para pasien ODGJ mendapat dukungan warga sekitar, harapannya bisa segera pulih. Saat ini total ada 10 kader jiwa yang terlibat. 

Para kader ini akan menyampaikan informasi terkait keberadaan dan perkembangan kondisi pasien lalu menginformasikan kepada tim Puskesmas ketika ada suspek ODGJ baru di masyarakat.

“Setelah mendapatkan informasi, tim kami akan meninjau langsung di lapangan. Kami akan melakukan skrining untuk memastikan apakah memang mengalami gangguan mental atau tidak. Skrining juga diperlukan untuk menentukan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien,” kata Kepala Puskesmas Benculuk, Tatiek Setyaningsih.

Warga yang memang dinyatakan mengalami gangguan mental, akan dilakukan penanganan lanjutan. Seperti pemberian obat dan terapi mental oleh tenaga perawat jiwa.

“Dalam terapi kami, selain ada obat yang harus diminum secara rutin, mereka juga kita beri kesibukan sesuai dengan bakat dan minatnya,” ujarnya.

Saat ini ada 14 pasien ODGJ yang aktif memeriksakan diri ke Posyandu Jiwa di Puskesmas Bencukuk. Tim juga siaga 24 jam jika sewaktu-waktu ada laporan dari warga. "Selain tim Puskesmas, juga melibatkan unsur Forpimka dalam penanganan ini," jelasnya. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.