TIMES JATIM, MALANG – Tiga mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) menorehkan prestasi unik dalam program International Student Mobility and Sharing (I-SMASH) 2025 di Thailand. Mereka bukan hanya belajar, tetapi juga meninggalkan jejak berupa kamus empat bahasa: Arab–Inggris–Indonesia–Thailand yang kini resmi digunakan di Pattanasat Witthaya Thasae School, Chumphon, Thailand.

Para mahasiswa kreatif tersebut adalah Abdinda Firdausi Nuzula, Najma Tsuroyya Faz, dan Nadia Sailil Fadhilah. Mereka bekerja sama dengan Dr. M. Faisol, M.Ag. (UIN Malang) dan Ms. Nissa Sukthavorn (Thailand) sebagai editor untuk memastikan kualitas kamus yang akhirnya diterbitkan.

Inspirasi pembuatan kamus ini lahir dari rutinitas sederhana bernama Shobahul Mufrodat—kegiatan belajar kosakata empat bahasa yang dilakukan setiap pagi setelah apel sekolah. Melihat siswa belum memiliki pegangan kosakata yang memadai, ketiga mahasiswa tersebut melihat peluang untuk membuat solusi nyata.

“Kami melihat kebutuhan nyata di sekolah ini. Selama ini, mereka tidak memiliki buku pegangan kosakata khusus untuk pelajaran bahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Kamus ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut,” ungkap Abdinda.

Dengan ketebalan 32 halaman, kamus ini memuat kosakata dasar yang memudahkan siswa memahami bahasa Arab, Inggris, Indonesia, dan Thailand dalam satu buku.

Sebelum dicetak, kamus ini melewati proses tashih (pengecekan) oleh guru-guru Thailand serta verifikasi Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang. Hasilnya, karya tersebut dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar di Pattanasat Witthaya.

Pihak sekolah pun menyambut baik inisiatif ini. Guru-guru memberikan apresiasi tinggi karena buku ini mengisi kekosongan media pembelajaran yang selama ini mereka rasakan. Dengan karya ini, mahasiswa UIN Malang berhasil menanamkan nilai pengabdian, kreativitas, dan inovasi yang berdampak global. (*)