TIMES JATIM, MALANG – Memperingati Satu tahun Tragedi Kanjuruhan, ratusan Aremania mendatangi stadion Kanjuruhan. Mereka melakukan tahlil bersama di depan gate 13 atau tempat di mana puluhan korban berjatuhan dalam tragedi berdarah tersebut, Minggu (1/10/2023).
Nampak berbagai kalangan hadir dalam aksi tersebut. Mulai dari ibu-ibu hingga remaja laki maupun perempuan.
Mereka terlihat khidmat mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang sudah 1 tahun ini terus mencari keadilan. Tak sedikit pula dari mereka yang mengucurkan air mata saat prosesi doa bersama, mengenang para korban yang meninggal dalam tragedi tersebut.
Bahkan salah seorang wanita paruh baya yang diketahui adalah salah satu orang tua dari korban tragedi Kanjuruhan tersebut berteriak dan menangis histeris ketika doa sedang berlangsung.
"Kembalikan Anakku!" teriaknya di tengah ribuan Aremania sambil menangis dan bertingkah layaknya seorang yang sedang kesurupan.
Orang-orang di sampingnya pun berusaha menenangkan sambil ikut menangis merasakan kesedihan yang perempuan itu rasakan.
Usai tahlil para Aremania pun masuk ke dalam stadion yang saat ini sedang direnovasi. Di sana mereka melihat dan mengenang bangunan Stadion Kanjuruhan yang menjadi saksi bisu terjadinya tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Selain itu massa aksi juga melakukan orasi di depan Stadion Kanjuruhan untuk menuntut berapa beberapa hal.
Secara umum tuntutan yang diajukan yakni agar anggota kepolisian yang menembakkan gas air mata itu dihukum seberat-beratnya dan dipecat dari anggota Kepolisian dan diterapkan pasal tentang 338 dan 340.
"Karena hanya dengan Itu keluarga korban bisa menerima Kejadian ini dengan ikhlas dan lega," ucap salah satu keluarga Korban Kanjuruhan, Devi Athok.
Selanjutnya dia juga menyampaikan rasa kecewa dengan pernyataan Ketua PSSI Erick Thohir, yang mengatakan telah memberikan donasi kepada keluarga Korban Kanjuruhan, yang dianggap sebagai penyelesaian masalah.
"Padahal uang itu bukan bisa menyelesaikan masalah, tapi keadilan ini yang memang Kami harapkan. Setelah Pak Heri Tohir memberikan itu, dia menjadi Ketua PSSI dan lupa dengan janji beliau akan membantu menuntaskan (Tragedi Kanjuruhan)," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |