TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Satpol PP Kabupaten Probolinggo, membuka segela pabrik pengolahan kayu lapis milik PT Mandiri Jaya Succesindo (MJS), di Kecamatan Gending, setelah sempat disegel terkait perizinannya yang masih tak resmi beberapa hari lalu.

Kini segel itu telah dibuka, karena pabrik tersebut telah melengkapi perizinannya untuk beroperasi. Belasan anggota yang dipimpin Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Dwi Joko Nurjayadi, membuka segel itu di pintu gerbang utama pabrik.

Pabrik ini pernah disegel sebanyak dua kali oleh aparat penegak Perda tersebut. Terakhir dilakukan pada Senin (8/7/2019), menyusul peristiwa kecelakaan kerja di pabrik penghasil Plywood (kayu lapis) ini.

 “Karena izinnya sudah dilengkapi pada Minggu kemarin, kini PT MJS bisa kembali beroperasi lagi. Izinnya sudah diterbitkan oleh pemerintah daerah," kata Joko, usai membuka segel, Selasa (30/7/2019).

Ia mengatakan MJS sudah memiliki izin sesuai dengan ketentuan PP nomor 7 tahun 2016 tentang Izin Industri. Serta Perda IMB nomor 6 Tahun 2005 tentang IMB. Dengan begitu sejak hari ini sudah bisa beroperasi dengan normal.

Sementara HRD PT MJS, Tedja mengungkapkan lambatnya izin yang diajukan karena satu sebab. Yakni berlarut-larutnya Akta Jual Beli (AJB) dari PT J Cool, perusahaan sebelumnya ke PT MJS. Proses peralihan (take over) dari PMA ke PMD berjalan lambat.

“Jadi selama ini, kita memang terhambat sama AJB. AJB itu memang keluarnya lama sekali, soalnya kan punya asing sebelumnya. Jadi ada kendala-kendala yang harus dilalui. Setelah AJB terbit, Dinas Perizinan selaku instansi terkait perizinan juga menerbitkan izin,” terang Tedja.

"Besok kami akan beroperasi lagi. Kami merekrut tenaga kerja sebanyak 1.600 karyawan, dan itu dari Kabupaten Probolinggo semua. Kami sangat berterima kasih kepada pihak Satpol PP Kabupaten Probolinggo, yang telah membuka segel ini," sambung Tedja. (*)