TIMES JATIM, JOMBANG – Makam yang dikeramatkan warga di Situs Pandegong, Jombang Jawa Timur bakal dibongkar untuk kepentingan ekskavasi.
Makam yang diyakini warga setempat sebagai makam Mbah Nambi itu dianggap menghalang-halangi ekskavasi tahap 3 di Situs Pandegong. Pasalnya proses ekskavasi sudah menyisir dibagian barat candi dan telah menemukan struktur perwara.
Sebagian perwara belum bisa digali secara keseluruhan, sebab terhalang makam keramat yang dipercaya sebagai makam Mbah Nambi.
Untuk itu, Tim BPCB Jatim sebagai pelaksana langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat untuk meminta izin pembongkaran makam tersebut.
Proses ekskavasi tahap 3 yang terhalang bangunan berupa makam yang dikeramatkan. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Dikonfirmasi, Pemdes Menganto Kecamatan Mojowarno memberikan lampu hijau agar makam yang terletak di Situs Pandegong dibongkar untuk kepentingan ekskavasi. Pihaknya mengaku sudah musyawarah dengan warga setempat.
”Jadi kami mendukung jika dibongkar untuk kepentingan ekskavasi,’’ ujar Kades Menganto Yunus Ardiyansyah, kepada TIMES Indonesia, Rabu (20/4/2022).
Yunus mengaku tidak tahu mengenai keberadaan makam tersebut. Ia menjelaskan bangunan makam tersebut sudah ada sejak dulu. Warga masyarakat menempatkan bangunan berupa makam dan batu nisan sebagai tetenger adanya sesepuh yang dimakamkan di daerah itu.
"Cerita, sesepuh desa memang sudah ada sejak dulu, namun kita tidak tahu disitu benar benar ada makam atau tidak. Hanya saja, dari hasil koordinasi kami dengan BPBC bahwa disitu adalah tatanan struktur bata yang dipercaya warga zaman dulu sebagai makam. Padahal struktur bata tersebut merupakan bagian candi,’’ jelasnya.
Lebih lanjut Yunus menerangkan, jika semisal dalam pembongkaran makam nanti ditemukan benda-benda mirip tulang atau tengkorak maka pihaknya akan mencarikan lokasi lain untuk memindah makam. "Nanti, kita carikan tempat pengganti,’’ paparnya.
Yunus menegaskan pihak desa mendukung penuh kegiatan ekskavasi Situs Pandegong sebagai upaya penyelamatan cagar budaya. Selain itu, ia menyerahkan sepenuhnya pekerjaan ekskavasi kepada BPBC.
”Termasuk membongkar makam nanti, jika dilakukan kami menyerahkan kepada BPBC. Karena untuk kegiatannya sendiri membutuhkan tim ahli dan tidak bsia dilakukan sembarangan,’’ pungkasnya.
Dihubungi secara terpisah, Iswahyudi Hidayat, Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, kegiatan ekskavasi hari ketujuh kemarin terus berlanjut. Namun untuk pembongkaran makam pihaknya menunggu keputusan desa.
”Jadi memang ada struktur yang mengarah ke bawah makam, untuk pembongkaran kami menunggu keputusan desa,’’ ujar dia.
Selain melakukan penggalian disisi barat, tim BPBC juga menggali sumuran candi. Saat ini, tim berhasil menguras air dan galian mencapai kedalaman empat meter.
”Di Sumuran candi, kita belum menemukan dasar. Namun kita menemukan remahan bata merah di bagian bawahnya,’’ pungkasnya.
Cerita Warga Tentang Makam Mbah Nambi di Situs Pandegong
Sedikit informasi dari berita sebelumnya, Situs Pandegong yang terletak di Dusun Kwasen Desa Menganto Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang dipercaya warga sebagai tempat mistis dan dikeramatkan.
Situs Pandegong yang mulai di ekskavasi ini ternyata menyimpan cerita mistis. Dari pantauan TIMES Indonesia di dalam Situs Pandegong terdapat makam atau punden yang dipercaya warga sebagai makam pendiri dusun tersebut.
Anehnya, meskipun di makam atau punden tersebut hanya terdapat satu batu nisan. Warga mempercayai makam tersebut milik dua orang yaitu Mbah Ijo dan Mbah Nambi.
Di samping timur makam atau punden terdapat lingga yang dinyakini sebagai tempat suci. Di sekitar lingga juga terdapat beberapa bekas pembakaran dupa dan bunga tambur yang berserakan.
Yunus Ardiansyah, Kepala Desa Menganto membenarkan jika dulunya Situs Pandegong memang menjadi tempat yang dikramatkan oleh warga setempat.
"Sebelumnya saya pribadi memang tidak menyangka kalau disini ada situsnya. Dulunya tempat ini memang dikramatkan oleh warga setempat," katanya, Senin (15/11/2021).
Yunus menjelaskan, konon menurut cerita nenek moyang terdahulu penamaan situs Pandegong sendiri berasal dari kepercayaan masyarakat ditempat tersebut sering terdengan suara gamelan atau gong.
"Jadi biasanya warga yang hendak mempunyai hajad juga datang kesini membawa cokbakal (sesaji) untuk keslamatan. Sering warga melihat ada gong disini makanya namanya Pandegong," ujarnya.
Tak jarang di Situs Pandegongini juga banyak peziarah yang datang bahkan juga ada orang yang dari luar daerah Jombang. "Kalau tujuannya apa saya tidak terlalu paham, niat mereka apa juga tidak tahu. Sekedar yang saya tahu orang yang sakit, banyak hutang, biasanya kesini," jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Makam yang Dikeramatkan di Situs Pandegong Bakal Dibongkar
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Irfan Anshori |