TIMES JATIM, JOMBANG – Setiap tanggal 30 September di Indonesia selalu diperingati sebagai hari G 30S PKI (Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia). Gerakan tersebut menewaskan 6 Jenderal dan satu perwira militer Indonesia yang dipimpin oleh DN Aidit yang kala itu menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, siapa sangka ternyata cikal bakal terbentuknya PKI berasal dari salah seorang dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sosok pendiri PKI tersebut bernama Semaun.

Semaun sendiri merupakan anak dari Prawiroatmodjo, seorang pegawai rendahan di perusahaan kereta api Belanda saat itu. Semaoen tinggal dan dibesarkan di Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur.

Nasrul ilah, Sejarahwan Jombang (FOTO : Dok. TIMES Indonesia) 

Pria kelahiran 1899 tersebut tergolong sebagai anak yang biasa saja seperti remaja pada umumnya, bahkan Semaun bukanlah anak yang menonjol.

Keberadaan Semaun sebagai pendiri PKI dari Jombang juga dibenarkan oleh Nasrul Ilah, sjarahwan Jombang. Saat itu belum ada Kabupaten Jombang. Namun yang ada adalah Afdeeling Jombang yang dipisahkan dari Mojokerto pada tahun 1881.

Pria yang akrab disapa Cak Nas menjelaskan Semaun hanya belajar di Sekolah Rakyat kelas dua, tapi sempat kursus Bahasa Belanda di HIS, sekolah dasar untuk anak priyayi dan orang berpunya.

“Selulus dari itu Semaun diangkat menjadi klerk (juru tulis) di stasiun Surabaya tahun 1912 pada usia 13 tahun,” tuturnya.

Pada Tahun 1914 menurut Cak Nas, Semaun menjadi Sekretaris Syareat Islam. Tahun 1915 dia bertemu dengan Sneeliet yang kemudian dianggap sebagai gurunya yang dikagumi. Kedekatannya dengan Sneevliet menjadikannya masuk ke VSTP dan ISDV yang akhirnya ikut membidani Partai Komunis Indonesia. (*)