TIMES JATIM, MALANG – Enam perempuan calon tenaga kerja migran (TKW) kabur dari penampungan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) milik PT Central Karya Sejati (CKS) yang berada di Jalan Rajasa, Kota Malang.

Diketahui, mereka kabur pada 14 Februari 2024 lalu, karena diduga tak tahan selama berada dalam penampungan Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) PT CKS.

Kini, pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

"Iya benar, kita masih melakukan pendalaman," ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, Kamis (22/2/2024).

Pihaknya juga sudah menerima aduan dari perwakilan keenam calon TKW yang kabur dari BLK-LN PT CKS.

Keenam calon TKW yang kabur tersebut, diantaranya berinisial N asal Nusa Tenggara Barat (NTB), LA asal NTB, AF asal NTB, V asal Kabupaten Malang, M asal NTB dan R asal NTB.

"Saat ini masih R yang kita mintai keterangan," ungkapnya.

Yudi membeberkan, dari keterangan yang diterima pada 14 Februari 2024, keenam calon TKW tersebut kabur dengan cara melompat dari lantai 4 BLK-LN PT CKS dengan menggunakan alat bantu selimut yang diikat hingga ke bawah.

"Namun saat itu petugas kami sedang melaksanakan penjagaan TPS. Setelah menerima laporan warga, kita lakukan penyelidikan dan menemui beberapa korban," bebernya.

Untuk penyebab kaburnya keenam calon TKW tersebut masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Namun, dari kabar yang tersebar bahwa keenam calon TKW itu kabur diduga karena sudah tak tahan dengan perilaku dari pihak BLK-LN PT CKS.

"Keterangan korban diduga mengalami kekerasan verbal, dimarahi atau diintimidasi," katanya.

Pihak kepolisian melalui Satreskrim Polresta Malang Kota juga masih menjadwalkan pemeriksaan kelima calon TKW lainnya yang kabur dari BLK-LN PT CKS.

"Rencananya akan dilakukan pemeriksaan lima orang lainnya. Mereka sudah membuat aduan ke Satreskrim Polresta Malang Kota," ucapnya.

Sebagai informasi, kasus kaburnya calon TKW dari BLK-LN PT CKS ini bukan yang pertama kali. Sebab, pada tahun 2021 lalu ada lima calon TKW yang juga kabur dan tiga diantaranya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. (*)