https://jatim.times.co.id/
Berita

Perintis Kampung Inggris Pare dan Desa Tulungrejo Kediri Catatkan Rekor MURI

Sabtu, 26 November 2022 - 23:00
Perintis Kampung Inggris Pare dan Desa Tulungrejo Kediri Catatkan Rekor MURI Penyerahan piagam rekor MURI kepada perintis Kampung Inggris Pare Kalend Osen. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, KEDIRI – Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri yang selama ini dikenal sebagai rumah Kampung Inggris Pare, serta perintis Kampung Inggris Kalend Osen mencatatkan tinta emas pada Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). 

Desa Tulungrejo memecahkan rekor sebagai desa dengan jumlah Lembaga Pelatihan Bahasa Asing terbanyak. Sebagai rumah Kampung Inggris, di Desa Tulungrejo terdapat lebih dari 100 lembaga kursus dan pelatihan bahasa asing, yang kebanyakan didominasi pelatihan dan kursus bahasa Inggris.

“MURI mencatat ada 129 lembaga,” kata Perwakilan Museum Rekor Dunia-Indonesia MURI Sri Widyawati, Sabtu (26/11/2022).

Kepala Desa Tulungrejo Nur Kasan, yang menerima langsung rekor MURI tersebut, berharap penghargaan itu bisa menegaskan citra Kampung Inggris Pare. Hal ini juga diharapkan menjadi motivasi warga Tulungrejo untuk memajukan dan mengembangkan Kampung Inggris Pare.

"Yang secara otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat kabupaten Kediri," ujar Nurkasan. 

Sementara itu, M. Kalend Osen mencatatkan rekor MURI sebagai perintis Kampung Inggris Pertama di Indonesia. Pria yang akrab disapa Mister Kalend itu juga merupakan pendiri dari Basic English Course (BEC), yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris Pare.

Penyerahan-piagam-rekor-MURI-kepada-perintis-Kampung-Inggris-a.jpgKepala Desa Tulungrejo Nur Kasan,  menerima langsung piagam rekor MURI. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia) 

BEC yang berdiri sejak 15 Juni 1977 itu setidaknya telah meluluskan 27.000 peserta didik dengan sebaran alumni di tingkat nasional dan internasional. Eksistensi BEC yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris Pare itu tak lepas dari kisah Osen. 

"Asal mulanya saya kan orang pendatang, jadi usaha hidup itu apa, ternyata saya lihat ada peluang untuk bikin kursus bahasa Inggris, maka saja coba bikin kursus biasa saja, nggak ada bayangan jadi besar kaya apa yang penting cari makan minum tiap hari gitu saja," terangnya beberapa waktu lalu. 

Dua penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia MURI, bertepatan dengan penutupan program Kampung Inggris Mengajar. Program Kampung Inggris Mengajar sendiri merupakan program pelatihan yang menyasar masyarakat Desa Tulungrejo, dan Desa Pelem dengan target 1000 peserta didik. 

Pelatihan ini merupakan wujud pemberdayaan untuk mendorong masyarakat setempat semakin fasih dan akrab dengan bahasa Inggris. Program ini diinisiasi Forum Kampung Bahasa (FKB) Pare untuk menjawab ekspektasi yang diterima orang ketika datang ke Kampung Inggris selalu membayangkan setiap kegiatan dan setiap aktivitas harus menggunakan bahasa Inggris. 

Program ini dimulai pada Oktober lalu dan direncanakan akan menjadi kegiatan rutin kedepannya. “Total peserta kemarin ada sekitar 1.500an, dari berbagai profesi masyarakat Tulungrejo dan Pelem,” kata Agus Tri Winarso.

Sementara itu sebelumnya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah berkomitmen melakukan penataan Kampung Inggris Pare. Selain infrastruktur, penataan termasuk kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ketiganya, menurut Mas Dhito, sapaan bupati muda ini, harus dilakukan mengingat Kampung Inggris Pare menjadi salah satu ikon Kabupaten Kediri. 

Penataan Kampung Inggris Pare melalui program Kotaku dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dengan anggaran puluhan miliar rupiah.  Dana sebesar itu, lanjut, Bupati Kediri,  harus diimbangi dengan aturan. 

Pasalnya, selain infrastruktur yang belum tertata dengan baik, aturan di Kampung Inggris Pare dinilai juga belum dibangun. Bupati Kediri mencontohkan, adanya tingkatan baik beginner, advance untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, termasuk untuk tes bahasa inggris baik toefl, gmat, atau yang lain. Standarisasi ini tak hanya terbatas pada bahasa inggris karena dalam perkembangannya juga tumbuh bimbingan bahasa asing lain. 

"Tapi tetap nama identik kampung inggris tidak boleh dihilangkan karena ini sudah menjadi ikon dan banyak daerah yang ingin mencontoh, bahkan sudah membuat," pesannya. (*)

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.