https://jatim.times.co.id/
Berita

Pemkab Banyuwangi Dampingi Bocah 3 Tahun Korban Penganiayaan Ibu Tiri

Rabu, 11 September 2024 - 20:06
Pemkab Banyuwangi Dampingi Bocah 3 Tahun Korban Penganiayaan Ibu Tiri Foto. Perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi silaturahmi kerumah Bocah diduga korban penganiayaan Ibu tiri dan ayah kandung (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bergerak cepat melakukan pendampingan intensif kepada bocah berusia 3 tahun yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh ibu tiri dan ayah kandungnya di Desa Tampo, Kecamatan Cluring.

"Selain memastikan korban telah mendapatkan perawatan untuk kesehatan fisiknya, pemkab juga memberikan pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi kejiwaannya. Semua biaya pengobatan ditanggung Pemkab Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Rabu (11/09/2024).

Ipuk mengaku prihatin dan miris dengan peristiwa tersebut. Ipuk telah memerintahkan dinas terkait untuk terus memantau perkembangan anak tersebut. 

"Saya telah meminta dinas terkait dan Puskesmas untuk terus memantau perkembangan kasus ini. Mulai kesehatan fisik hingga psikologis anak. Dilihat juga apabila pihak keluarga kesulitan secara ekonomi beri bantuan dengan program pemberdayaan," ucap Ipuk.

Ditambahkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Henik Setyorini, pendampingan psikologis telah dilakukan secara intensif agar korban tidak mengalami trauma.

“Psikolog sudah terjun sejak Senin lalu dan akan terus melakukan pendampingan sampai kondisi psikologis korban benar-benar pulih. Kita berharap korban tidak sampai mengalami traumatis. Untuk biayanya semua ditanggung pemkab,” ujar Henik.

Henik menambahkan, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) kembali turun ke lapangan, untuk melakukan asesmen komprehensif terkait kasus tersebut.

Selain melihat perkembangan kondisi korban, tim juga menginventarisir kebutuhan korban untuk pemulihan kesehatan dan mentalnya, juga terkait kondisi keluarga.

“Misalnya, jika secara ekonomi memang perlu dibantu, nanti kita akan usulkan untuk bantuan sosial atau program pemberdayaan untuk peningkatan ekonominya,” urai Henik.

Dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (060/9/2024). Akibat kasus tersebut korban mengalami luka dan memar hampir di sekujur tubuh yang diduga dilakukan oleh ibu tiri dan ayah kandungnya. Mendapatkan informasi tersebut, sang ibu langsung menjemput putranya yang selama ini tinggal bersama ayah dan ibu tiri.

Sang ibu langsung membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian setempat.

“Saat ini korban sudah bersama ibu kandungnya dan akan terus kami pantau perkembangannya,” tambah Henik.

Henik juga menegaskan, pemkab terus berupaya menekan dan memerangi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dinsos PPKB bersama berbagai pihak terus berkolaborasi melakukan edukasi dan sosialisasi untuk pencegahan kekerasan anak.

“Kita juga mempunyai layanan Ruang Rindu yang bersifat komprehensif. Program ini memberikan konseling dan pendampingan hukum, medis, dan psikososial untuk perempuan dan anak korban kekerasan. Serta program kemandirian ekonomi bagi perempuan korban kekerasan,” jelas Henik. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.