https://jatim.times.co.id/
Berita

Survei BPS: Penduduk Kota Malang Bisa Berumur Panjang

Selasa, 28 Desember 2021 - 12:13
Survei BPS: Penduduk Kota Malang Bisa Berumur Panjang Ilustrasi - Suasana para pengendara saat berada di jalanan Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mengeluarkan hasil perhitungan terhadap Umur Harapan Hidup (UHH) di tahun 2021 ini. Hasilnya, penduduk Kota Malang bisa berumur panjang.

Sekitar 880 ribu penduduk Kota Malang, yang dipastikan memiliki UHH mencapai 73,36 tahun. Tentunya, UHH penduduk Kota Malang saat lahir, menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.

Di tahun 2020 lalu, UHH Kota Malang hanya mencapai 73,27 tahun atau naik sekitar 0,09 tahun. Akan tetapi, jika dibanding 10 tahun bakal berbeda peningkatannya yang mencapai 1,11 tahun.

"Iya, pada 2012 lalu saja UHH Kota Malang masih berada di 72,25 tahun," ujar Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, Selasa (28/12/2021).

Erny mengungkapkan, jika peningkatan UHH dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya, yakni perbaikan kualitas kesehatan di Kota Malang. Sejumlah pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit, juga semakin membaik meskipun pandemi Covid-19 masih ada.

Peningkatan UHH penduduk Kota Malang ini, mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang di tahun 2021 ini. BPS Kota Malang telah mencatat IPM Kota Malang dalam kategori sangat tinggi, yakni 82,04 persen.

"IPM kita hampir sama dengan Kota Surabaya yang berada di 82,31 persen. Bisa dibilang Kota Malang terus mengalami kemajuan dalam berbagai bidang," ungkapnya.

Tingginya UHH penduduk Kota Malang di tahun 2021 ini, juga berkat usaha dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang yang secara intens mengawasi gizi penduduk dari pranikah.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan bimbingan kepada calon pengamtin untuk bisa mengatur pola hidup sehat sebelum menikah hingga masa tua nanti.

"Misalnya saja ibu hamil memeriksakan kehamilan minimal 6 kali. Saat bayi lahir juga kami pantau kesehatannya," katanya.

Bayi yang lahir dengan keadaan sehat, menjadi indikator utama dalam menentukan UHH selain umur hidup penduduk dari lahir hingga meninggal. "Kualitas kesehatan penduduk selama pandemi Covid-19 ikut berpengaruh. Sebab masyarakat lebih peduli dengan kesehatan," tandasnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.