https://jatim.times.co.id/
Berita

Wamendag RI Cek Harga Bahan Pokok di PBM, Paguyuban Pedagang Kota Madiun Ungkap Kekecewaan

Senin, 17 November 2025 - 22:31
Wamendag RI Cek Harga Bahan Pokok di PBM, Paguyuban Pedagang Kota Madiun Ungkap Kekecewaan Wamendag RI mengecek harga dan stok kebutuhan pokok di PBM saat kunjungan ke Kota Madiun. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

TIMES JATIM, MADIUN – Wakil Menteri Perdagangan (Wemendag) RI Dyah Roro Esti meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Besar Madiun (PBM). Wamendag berkeliling area pasar dan berdialog dengan pedagang, Senin (17/11/2025).

Harga komoditas yang sempat jadi perhatian adalah telur dan minyak goreng. Saat ini harga telur di pasaran di kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Dyah menilai fluktuasi harga telur di beberapa daerah berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Kabar baiknya pedagang punya langganan tetap, salah satunya suplai ke SPPG. Tantangannya bagaimana kebutuhan tersebut terpenuhi, tetapi stok di pasar tetap tersedia untuk masyarakat umum,” jelas Dyah.

Hasil pemantauan di PBM, Dyah menilai harga bahan pokok masih relatif stabil. Namun, koordinasi dengan pemerintah daerah dan Badan Pangan Nasional akan terus dilakukan untuk antisipasi kendala di kemudian hari.

Dyah mengungkapkan kunjungan ke PBM untuk memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Cek harga mulai dari minyak goreng, beras, bawang merah, bawang putih, hingga buah-buahan.

“Kami ingin memastikan harga aman dan stabil. Kalau ada komoditas yang harganya berada di atas HET, akan kami catat dan petakan untuk melihat persoalan distribusinya,” ujarnya.

Paguyuban Pedagang Pasar Kota Madiun Kecewa Tak Bisa Bertemu Wamendag RI

Kunjungan Wamendag RI ke PBM menyisakan kekecewaan Paguyuban Pasar Kota Madiun. Perwakilan pengurus paguyuban sedianya ingin bertemu dan berdialog di sela kunjungan wamendag. "Tidak ada info sebelumnya ke paguyuban kalau ada kunjungan wamendag ke PBM," ungkap Muhammad Ibrahim salah seorang pengurus Paguyuban Pedagang Pasar se- Kota Madiun.

Ibrahim mengungkapkan, paguyuban ingin bertemu dengan Wamendag untuk menyampaikan beberapa persoalan yang dialami pedagang pasar di Kota Madiun. Termasuk soal penagihan tunggakan retribusi serta penyegelan dan penempelan surat peringatan secara masif di kios pedagang pasar tradisional di Kota Madiun.

"Begitu ada kabar Wamendag datang, saya dan pengurus lainnya sempat ke PBM. Tapi rombongan sudah pergi. Kunjungannya cuma sebentar dan sepertinya buru-buru," ujar Ibrahim.

Ibrahim menyayangkan jika kunjungan Wamendag ke pasar hanya memantau stok dan harga saja. Sementara persoalan lain yang dihadapi pedagang pasar tradisional di daerah tidak terpantau.

"Pedagang juga susah kalau ada kendala pasokan dan harganya naik. Tapi lebih susah lagi jualan sepi sementara masih harus bayar retribusi tinggi," ungkap Ibrahim.

Meskipun kecewa tidak bisa bertemu Wamendag RI, Ibrahim berharap masih terbuka peluang untuk berdialog dengan Pemkot Madiun terkait persoalan pedagang pasar tradisional. Meskipun tuntutan dan hasil audiensi Paguyuban Pasar se Kota Madiun dengan DPRD Kota Madiun sampai saat ini belum direspons oleh Pemkot Madiun.

Saat kunjungan ke PBM, Wamendag RI Dyah Roro Esti didampingi Wakil Wali Kota Madiun F. Bagus Panuntun dan sejumlah pejabat dari kementerian perdagangan serta perangkat daerah setempat. (*)

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.