TIMES JATIM, MOJOKERTO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) baru-baru ini merilis data stunting di Jawa Timur (Jatim). Angka stunting di Jawa Timur tergolong terendah yakni 23,5 persen. Data ini diperoleh dalam survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.
Berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Hampir sebagian besar diantara 34 provinsi menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2019. Hanya 5 provinsi yang menunjukkan kenaikan.
Gambaran grafik angka stunting di Jawa Timur berdasarkan hasil survey SSGI Kemenkes RI.
Di Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan menempati posisi tertinggi angka stunting dengan angka 38,9 persen. Sedangkan 3 terbawah angka stunting adalah Kota Mojokerto dengan angka 6,9 persen, Kota Madiun dengan angka 12,4 persen, disusul Kota Blitar di posisi tiga dengan angka 12,9 persen.
Pemkot Mojokerto menargetkan angka stunting di Kota Mojokerto mencapai 5 persen di akhir kepemimpinan Wali Kota Ika Puspitasari di tahun 2023.
"Goal sesungguhnya adalah menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia ke depan sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan bersaing di kancah global,” ujar Wali Kota Ika Puspitasari. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Angka Stunting Kota Mojokerto Terendah di Jatim, Bangkalan Tertinggi
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |