TIMES JATIM, BONDOWOSO – Kepala Perwakilan UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk wilayah Jawa, Arie Rukmantara menyatakan bahwa big space atau ruang umum harus terbuka dan ramah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Seperti alun-alun. Sehingga apapun kekurangannya, mereka bisa bermain di Alun-alun,” katanya saat menghadiri Kampanye Pendidikan Inklusi di Bondowoso beberapa waktu lalu.
Dia juga menjelaskan, bahwa Kabupaten Bondowoso Jawa Timur menjadi percontohan pendidikan inklusi secara nasional.
“Bondowoso menjadi percontohan pendidikan inklusi di Jawa Timur dan Indonesia,” katanya pada TIMES Indonesia.
Menurutnya, di Jawa Timur yang secara konsisten serta didampingi UNICEF dalam menggelorakan pendidikan inklusi hanya ada dua kabupaten, yaitu di Pasuruan dan di Kabupaten Bondowoso.
Rukmantara menjelaskan, untuk saat ini UNICEF fokus memberikan pendampingan di dunia pendidikan saja.
“Sementara di dunia pendidikan. Setelah itu di pekerjaan, pekerjaan kita terbuka. Seperti yang viral sekarang dr gigi Roni bisa diterima misalnya,” katanya.
Dia juga menuturkan, bahwa Bondowoso dipilih sebagai wilayah yang didampingi UNICEF karena komitmennya yang luar biasa.
“Dan seluruh mitra kita dan Bupati Bondowoso juga semangat, ketika diajak. Mereka jawab, iya ayo sekarang,” katanya.
Selain kerena komitmen, ada misi yang sedikit menantang, bahwa UNICEF ingin mewujudkan keberhasilan itu datang dari Bondowoso yang sejatinya ada pada ranking yang tinggi.
“Saya ingin mengingatkan dunia bahwa keberhasilan bukan hanya ada di kota besar, ibu kota. Bahkan mengingatkan dunia, tapi bisa datang dari ujung puncak gunung di Bondowoso,” tegasnya.
Kepala Perwakilan UNICEF untuk wilayah Jawa, Arie Rukmantara juga berharap agara komitmen Bondowoso untuk menerima keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus tidak hanya di bidang pendidikan, tapi juga di bidang-bidang yang lain seperti dunia kerja dan sebagainya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |