TIMES JATIM, JEMBER –
Gemuruh suara perkusi dan harmoni alat musik tiup memecah kesunyian Stadion Jakarta dua hari berturut-turut. Di tengah persaingan sengit puluhan unit terbaik dari seluruh penjuru nusantara, satu nama berhasil mencuri perhatian dan berdiri tegak di podium tertinggi - Jember Marching Band (JMB).
Pada Minggu (21/12/25), JMB resmi dinobatkan sebagai juara dalam ajang bergengsi Indonesia Drum Corps (IDC).
Sejak hari pertama kompetisi dimulai, JMB telah menunjukkan kelasnya sebagai tim yang tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga penjiwaan seni yang mendalam. Penampilan mereka di babak penyisihan begitu impresif, menggabungkan musikalitas yang solid dengan koreografi visual yang presisi.
Ujian sesungguhnya datang di babak semifinal. JMB dipaksa bekerja ekstra keras saat dipertemukan dengan raksasa marching band ibu kota, Genta Buana Jakarta.
Laga ini disebut-sebut sebagai ]final dini] karena kedua tim memiliki reputasi besar. Namun, berkat strategi yang matang dan ketenangan di lapangan, JMB berhasil memukau dewan juri melalui transisi formasi yang rumit namun bersih, serta tabuhan drum yang bertenaga.
Kemenangan atas Genta Buana menjadi tiket emas sekaligus penambah kepercayaan diri menuju babak final.
Panggung final menyajikan pemandangan yang unik sekaligus membanggakan bagi warga Kabupaten Jember. Dua tim asal Kota Cerutu ini saling berhadapan untuk memperebutkan takhta tertinggi. JMB harus beradu kemampuan dengan Symphony Rama Universitas Jember.
Di hadapan ribuan pasang mata, JMB tampil tanpa cela. Setiap detail visual dan audio dieksekusi dengan sempurna, membuktikan bahwa kerja keras berbulan-bulan tidaklah sia-sia.
Sorak-sorai penonton pecah saat JMB dinyatakan sebagai pemenang utama, sebuah pengakuan atas konsistensi mereka dalam menjaga kualitas seni marching band di tingkat nasional.
Keberhasilan ini bukanlah sebuah kebetulan. Tri Basuki, selaku Penasehat JMB yang juga menjabat sebagai Ketua KORMI, mengungkapkan bahwa kemenangan ini adalah akumulasi dari dedikasi tanpa henti.
"Keberhasilan tersebut tidak lepas dari persiapan matang yang telah dilakukan selama berbulan-bulan. Kami mulai dari latihan intensif yang menguras fisik, pembenahan musikalitas secara mendetail, hingga penguatan mental bertanding agar anak-anak tidak gentar di panggung besar," ungkap Tri Basuki.
Ia juga menekankan betapa pentingnya peran ekosistem pendukung. "Dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat Jember menjadi energi tambahan bagi para pemain. Prestasi ini kami persembahkan untuk seluruh warga Jember yang selalu mendoakan kami," tambahnya dengan nada bangga.
Meski baru saja merayakan kemenangan besar, Jember Marching Band tidak ingin berlarut dalam euforia. Prestasi ini justru menjadi batu pijakan untuk tantangan yang lebih besar di masa depan. JMB telah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas teknis dan artistik mereka.
Agenda besar telah menanti di tahun-tahun mendatang. Tri Basuki menegaskan bahwa fokus tim kini akan terbagi untuk persiapan Forprov 2026 dan ajang internasional yang sangat bergengsi, Asian Music Games 2026.
"Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda di Jember untuk terus berprestasi di bidang seni dan olahraga. JMB siap menghadapi kompetisi berikutnya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami ingin membuktikan bahwa talenta dari Jember mampu bersaing dan bersinar di kancah dunia," pungkasnya optimis.
Kemenangan di IDC tahun ini bukan sekadar tambahan trofi di lemari prestasi JMB, melainkan pesan kuat bahwa dengan disiplin dan sinergi, Jember tetap menjadi kiblat marching band Indonesia yang diperhitungkan. (*)
| Pewarta | : M Abdul Basid |
| Editor | : Ronny Wicaksono |