https://jatim.times.co.id/
Berita

Kisah Sukses Intan Maghfiroh, Bisnis Aksesoris Batu Akik Pacitan Tembus Mancanegara

Kamis, 24 November 2022 - 18:01
Kisah Sukses Intan Maghfiroh, Bisnis Aksesoris Batu Akik Pacitan Tembus Mancanegara Intan Maghfiroh, owner IntaniArt Pacitan sukses menjual aksesoris batu akik sampai mancanegara. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Sukses memang tidak bisa diraih dalam sekejap mata. Seperti Intan Maghfiroh, pebisnis muda asal Desa Tremas, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini membeberkan kisah perjalanannya dalam membuat perhiasan dari batu akik hingga menembus mancanegara. 

Bisnis yang menyediakan berbagai aksesoris kental batu akik ini diberi nama IntaniArt. Lokasinya ada di RT01/RW 05 Dusun Tanjung, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan

"Awalnya ikut pelatihan 2015 silam, habis itu nggak langsung memproduksi. Nah, mulai serius bikin sekitar  2017 akhir," kata Owner IntaniArt, Intan Maghfiroh, Kamis (24/11/2022). 

Intan mengungkapkan, kecintaan terhadap seni telah mengantarkannya melahirkan sebuah karya berkualitas. Meskipun harus melewati perjuangan yang berdarah-darah demi produknya eksis seperti sekarang. 

"Dulu berangkat dari rasa penasaran. Bagaimana cara bikinnya, hasil pelatihan saya bongkar ulang biar tahu gimana sih awalnya, terus ditirukan," ujarnya. 

Lebih lanjut, Intan menilai, jika batu alam calsedon tidak hanya monoton dijadikan aksesoris laki-laki, akik misalnya. Dia lebih lihai menggabungkan bahan pilihan itu dengan manik-manik. Bahkan, handmade berkualitas tersebut melanglang buana menembus mancanegara. 

"Jenis batu yang saya pakai kebanyakan druzy, chalcedony, agate dan jasper. Ini sekaligus mengenalkan kekayaan lokal Pacitan ke kancah internasional," terangnya kepada TIMES Indonesia. 

Memanfaatkan Pemasaran Online

Batu-Akik-2.jpgPenuh ketelatenan, Intan Maghfiroh memproduksi aksesoris berkualitas sejak 2017 silam. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

IntaniArt Pacitan memiliki strategi pemasaran mengikuti perkembangan zaman, yakni via online melalui platform media sosial pribadi, seperti Instagram dan WhatsApp Business untuk mempermudah customer mendapatkan produk yang diminati. 

Aksesoris ini pembuatannya menggunakan teknik embroidery, yaitu mengikat batu alam dengan manik-manik dan dirangkai dengan benang khusus beading. 

"Customer pesannya lewat instagram, apa yang saya posting, mereka biasanya lebih ingin yang seperti itu, kayak semacam display," kata Intan. 

Produksi dengan Hati

Batu-Akik-3.jpgHandmade akseoris batu akik IntaniArt Pacitan banyak diminati lantaran kualitas dan bahannya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Sebuah karya tidak hanya soal deadline atau mengejar keuntungan saja melainkan memakai hati. Semua aksesoris IntaniArt Pacitan ini murni kreativitas sang Owner. Tentu, para customer memiliki ketertarikan dari sisi seni dan kualitas bahan yang tidak sembarangan. 

"Setiap hasil bross atau per pics itu kan tidak ada yang sama meskipun satu tangan. Murni handmade itu kan nggak cuma dikerjakan dengan tangan, tapi pakai hati. Kadang mood mempengaruhi hasil," ujar Intan. 

Menurut dia, dalam proses pembuatan tidak bisa tergesa-gesa untuk hasil yang maksimal. Ini Menyesuaikan tingkat kerumitan motif dan besaran bahan itu sendiri.  Sedangkan semua bahan dasar hingga pernak-pernik didapatkan dari online. 

"Gak mesti sih, tergantung modelnya juga, paling lama bisa 4-5 jam, tergantung tingkat kerumitan dan besarnya bahan dasar batu. Semua bahan termasuk pernak-perniknya sudah ada suppliernya sendiri," papar Intan. 

Meski kini IntaniArt sudah terkenal dan terbilang sukses, ternyata masih terdapat beberapa kendala, seperti belum punya karyawan hingga semakin naiknya harga bahan. Terlebih gelombang pandemi Covid-19 dua tahun lalu menjadi sebuah catatan kisah tantangan tersendiri. 

"Sering buka lowongan, namun sepi peminat untuk menjadi karyawan. Padahal kalau mau saya ajari langsung cara membuatnya. Yang dibutuhkan memang ketelatenan," ungkap Ibu satu anak ini. 

Bermodal hanya dengan Rp300 ribu, kini IntaniArt bisa meraup untung jutaan rupiah per minggunya. Banyak customer memesan untuk keperluan souvenir dan gift buat rekanan kerja atau koleksi pribadi. 

Setimpal dengan kualitasnya, satu aksesoris dipatok mulai harga Rp60 ribu, Rp200 ribu, Rp250 ribu hingga Rp700 ribu. Selain bahannya mahal, manik-maniknya berasal dari Jepang. 

"Alhamdulillah semakin banyak peminat. Progress penjualannya meningkat, semakin banyak ketemu customer dari berbagai daerah dan kota bahkan Singapura dan Malaysia. 

Selain itu dia mengajak kepada kawula muda khususnya kaum ibu agar lebih produktif dan inovatif. Dengan semangat dan optimistis, hasil pasti sesuai dengan usaha yang dilakukan. 

"Kuncinya harus senang. Ayo jadi perempuan berdaya, jadi nggak cuma menggantungkan hidupnya dari penghasilan suami. Ayo berkarya, biar jadi sejarah," jelas Owner IntaniArt, Intan Maghfiroh pengrajin aksesoris batu akik asal Kabupaten Pacitan yang sukses tembus mancanegara. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.