TIMES JATIM, BONDOWOSO – Bakti sosial merupakan aksi kemanusian yang harus dirawat serta dijaga kelestariannya. Ramadan kali ini tidak hanya menjadi momentum bagi umat Islam untuk mewujudkan itu. Pasalnya, umat Kristen Katolik di Bondowoso ikut merayakannya dengan berbagi bahan pokok kepada warga yang membutuhkan.
Kegiatan aksi kemanusiaan itu diinisiasi oleh GusDurian Bondowoso, dengan menggandeng Gereja Katolik St. Yohanes Penginjil Bondowoso, Minggu (10/04/2022).
Aksi tersebut dilaksanakan dengan membagikan paket sembako dan menu buka puasa di beberapa titik. Khususnya panti maupun Yayasan Yatim Piatu yang ada di Bondowoso.
Adapun titik pertama yang menjadi sasaran dari giat baksos hari ini bertempat di panti asuhan yatim piatu dan masyarakat lansia.
Kegiatan serupa akan dilanjutkan pada 19 April 2022 di lokasi berbeda, sesuai data yang telah didapat dan melalui komunikasi dengan penanggung jawab Panti Asuhan dan yayasan terkait.
Beberapa diantaranya, Panti Asuhan Yayasan Yarhima 1 yang terletak di Taman Safira E67-Traktakan; Panti Asuhan Yarhima 2 Jl. Saliwiryo Gang Topo Bondowoso; Panti Asuhan Yayasan Yarhima 3 Desa Tanggulangin Bondowoso dan beberapa titik lainnya.
Koordinator GusDurian Bondowoso, Moh. Afifi menyampaikan, dalam mengimplementasikan nilai-nilai Gus Dur tak cukup hanya tahu bagaimana sosok Gus Dur. Tapi harus terus terlibat untuk berbuat bagi kaum dhuafa.
"Bergandengan dengan saudara-saudara Katolik dalam giat semacam ini sudah kita rajut tiap tahun. Artinya dalam hal kemanusiaan tidak boleh ada pembatas diantara kita untuk bergandengan bersama-sama. Inilah prinsip relasi yang seutuhnya," ujar Afif.
Kebersamaan dalam perbedaan ini kata dia, merupakan langkah dasar untuk saling membuka diri bahwa perbedaan tidak sekedar untuk disadari, tapi harus dirajut agar berbuat langkah kebermanfaatan yang nyata.
"Prinsipnya, banyak ruang yang mestinya dapat kita upayakan dalam melebur sekian banyak sentimen atas nama agama. Salah satunya lewat giat baksos semacam ini. Ini hanya contoh kecil saja," jelas Afifi.
Pria yang merupakan Founder Padepokan Nyai Surti ini juga memaparkan, bahwa pesan utama dari kegiatan ini adalah, kemanusiaan di atas segalanya.
"Kita selalu membiasakan untuk meletakkan satu paradigma yang selalu tertanam dalam pikiran, sikap, dan langkah Gus Dur. Bahwa yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan," tegasnya.
Kegiatan bakti sosial GusDurian Bondowoso dengan umat Kristen Katolik di momen Bulan Ramadan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Deasy Mayasari |