TIMES JATIM, JOMBANG – Pandemi Covid-19 sangat berdampak sekali pada sektor ekonomi. Tak jarang banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya hingga banyak yang gulung tikar.
Lantas bagaimana nasib para karyawan tersebut? Banyak dari mereka yang akhirnya banting setir membuka usaha sendiri dengan berbisnis demi menyambung dan bertahan hidup.
Namun, tak jarang juga yang berani untuk memulai untuk membuka usaha atau mencoba memulai berbisnis sendiri.
Sobat TIMES jangan khawatir dan takut untuk memulai bisnis berikut ada tips apa saja yang harus dipersiapkan untuk memulai berbisnis ala pengusaha muda asal Jombang Arief Susanto, CEO dan Founder DUSDUKDUK yang masuk Forbes 30 Under 30.
Berikut hal yang perlu disiapkan dalam memulai bisnis ala Arief Susanto.
1. Niat
Luruskan niat untuk apa memulai bisnis? Tanyakan kepada diri sendiri, jika perlu merenung, berdiam diri memikirkan niat, maka lakukanlah. Jika sudah memilih niat tancapkan dalam hati dan pikiran. Tuliskan niat tersebut agar bisa kamu ingat.
2. Mental
Siapkan mental karena bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Akan ada banyak kejutan yang tidak terbayangkan. Siapkan mental untuk gagal, dan siapkan mental untuk berhasil. Keduanya ada ujian mentalnya masing-masing.
3. Siap Action
Rencana saja tidak cukup, tapi harus dilakukan. Banyak orang ingin memulai bisnis, tapi hanya sekedar ingin. Siapkan, rencanakan dan segera lakukan. Kita tidak pernah tahu seberapa besar bisnis itu bertumbuh jika tidak dilakukan.
4. Minta Doa Restu Orang Tua
Perjalanan bisni itu adalah salah satu kunci pembuka rejeki. Kita tidak pernah tahu Allah SWT menitipkan rejeki lewat siapa, dari doa siapa, atau dari tangan siapapun. Maka mintalah doa restu orang tua yang utama, sebagai penguat perjalanan kita.
Nah, berikut tadi tips memulai bisnis ala Arief Susanto. Semoga bermanfaat dan bisa segera diterapkan serta mulailah berbisnis dan segera menjadi orang sukses.
Terakhir Arief Susanto berpesan, "Bisnis niatkanlah membantu, maka nikmatilah keajaibannya. Uang sering jadi tolak ukur perjalanan bisnis, tapi jangan sampai uang menjadi penentu utama dalam kehidupan," tegasnya. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |