TIMES JATIM, PONOROGO – Ada dua ragam bentuk kesenian reog Ponorogo yang dikenal saat ini, yakni reog obyok dan reog festival.
Reog obyok yang hidup di berbagai wilayah sering pentas di pelataran atau jalan tanpa pakem tertentu. Biasanya mengisi acara hajatan, bersih desa, hingga pementasan semata untuk menghibur.
Sedangkan reog festival sudah mengalami modifikasi dan ditampilkan sesuai pakem dalam acara tahunan Festival Nasional Reog Ponorogo.
Pementasan reog obyok bukan hanya penari yang sudah disewa saja yang boleh menari, melainkan penonton pun juga boleh ikut menari. Jadi keharmonisan antar seniman reog begitu terasa di setiap pementasan reog obyok.
Kini setelah pandemi Covid-19 tak tersiar lagi dan PPKM dicabut, hampir di berbagai desa di Ponorogo setiap hari bisa ditemui pentas reog obyok.
Ada yang menarik dari setiap pementasan reog obyok yakni gerak tari yang ditampilkan oleh penari jathil cantik-cantik yang sangat digandrungi dan disukai mulai anak-anak, orang dewasa, sampai seluruh kalangan masyarakat.
Bahkan kadang ada yang bertanya, "Jathile sopo ae?" (Penari jathilnya siapa saja) di setiap pentas reog obyok.
Maharani bersama rekan penari jathil lain saat tampil di kesenian reog obyok.
Jika disebutkan salah satu nama penari jathilnya Maharani, dipastikan penonton akan bergegas menyaksinakan pentas reog obyok tersebut. Maharani sendiri kini menjadi primadona dalam setiap pentas reog obyok di Ponorogo, meski penari-penari jathil yang lain juga ada.
Maharani digandrungi penyaksi reog obyok selain ramah, paduan gerakan tarinya energik yang membuat banyak orang tertarik melihatnya. Sekali melihat legak-legok goyang tari jathil Maharani ini penonton seolah diajak bergoyang.
"Saya senang menampilkan tari jathil ini, karena juga sebagai bentuk perhatian terhadap budaya asli Ponorogo," tuturnya kepada TIMES Indonesia Minggu (22/1/2023) usai pentas di salah satu acara gebyar reog obyok.
Maharani mengaku bangga dan sangat semangat menjadi penari jathil, karena di tubuh gadis ini reog obyok benar-benar mengeluarkan auranya. Dan tidak dipungkiri setiap ada pentas reog obyok selalu ada Maharani.
"Ya nggak juga mas, usai pandemi Covid-19 job untuk nari jathil selalu ada setiap hari. Kadang saya juga harus menolak karena sudah ada job lain," ulasnya.
Beberapa kalangan menyebut Maharani merupakan penari jathil terlaris saat ini. Hal itu juga di iyakan Maharani, "Tidak ada putusnya mas untuk job nari jathil. Bahkan beberapa hari kedepan saya juga ada job luar kota," ucapnya.
Reog obyok sangat menarik untuk ditonton karena ada jathilnya, "Apalagi sekarang penari jathil di reog obyok cantik-cantik," kata Sugeng Prayitno. Ia pun mengaku pernah mengajak Maharani tampil di Samarinda beberapa waktu lalu.
"Banyak jathil-jathil reog obyok di Kabupaten Ponorogo yang kualitas tariannya hampir sama dengan Maharani, tapi untuk saat ini Maharani penari jathil terlaris," sebut Sugeng Prayitno, salah satu praktisi reog Ponorogo. (*)
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |