TIMES JATIM, SIDOARJO – Suasana khidmat sekaligus meriah menyelimuti gelaran Lailatul Ishari dan Ngaji Budaya Seni Hadrah di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Kegiatan yang terlaksana atas kolaborasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, PC ISHARI Sidoarjo, dan PC IKAPMII Sidoarjo ini menjadi momentum penting dalam memperkuat syiar seni budaya islami, khususnya tradisi sholawat Ishari yang telah lama hidup di tengah masyarakat Nahdliyyin.

Tradisi Lailatul Ishari selama ini menjadi ruang spiritual yang tidak hanya menghidupkan lantunan sholawat, tetapi juga menjaga warisan religius yang dirawat para ulama dari generasi ke generasi. ISHARI, dengan kekhasan hadrah dan napas spiritualnya, menjadi bagian identitas kultural masyarakat Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Sidoarjo, Muh. Zakaria Dimas Pratama, hadir memberikan dukungannya dengan menyerahkan 18 set lengkap alat hadrah kepada seluruh PAC ISHARI di Kabupaten Sidoarjo. Bantuan ini diharapkan mampu memperkuat semangat jamaah, khususnya generasi muda, untuk terus menyebarkan syiar sholawat hingga ke desa, musala, dan masjid di berbagai penjuru daerah.

“Semoga bantuan ini menjadi penyemangat baru bagi seluruh PAC ISHARI untuk terus menghidupkan tradisi sholawat. Hadrah bukan sekadar seni, tetapi warisan spiritual yang menguatkan karakter, persaudaraan, dan kecintaan kita kepada Rasulullah,” kata Zakaria Dimas.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Sidoarjo, Khudori, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antarorganisasi keagamaan di wilayahnya.

“Pemkab Sidoarjo terus mendorong penguatan seni budaya religius di tengah masyarakat. Kegiatan seperti Lailatul Ishari bukan hanya merawat tradisi, tetapi juga membangun harmoni sosial dan spiritual. Kami bangga bisa berkolaborasi dengan ISHARI dan IKAPMII,” tuturnya.

Ketua PC ISHARI Sidoarjo, KH Mukhayat, menegaskan bahwa ISHARI merupakan bagian penting dari denyut kehidupan religius masyarakat di Jawa Timur.

“Syiar sholawat harus terus hidup. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan alat hadrah bagi PAC-PAC ISHARI. Ini menjadi energi baru bagi kader-kader muda untuk tetap istikomah menjaga tradisi para masyayikh,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua IKAPMII Sidoarjo, Taufik, menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dalam menguatkan budaya keagamaan di tengah masyarakat.

“Ngaji budaya dan Lailatul Ishari adalah bukti bahwa tradisi bisa berjalan berdampingan dengan gerakan intelektual pesantren. IKAPMII siap berkolaborasi untuk memperkuat peran pemuda dalam menjaga tradisi sholawat,” ucapnya. (*)