TIMES JATIM, LAMONGAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akan kembali melanjutkan ekskavasi Candi Pataan.

Tahun ini menjadi ekskavasi tahap keempat pada situs bersejarah yang diduga kuat sebagai peninggalan masa Airlangga tersebut.

Terakhir kali ekskavasi Candi Pataan dilakukan pada bulan September 2020. Saat itu ekskavasi difokuskan untuk membuka bangunan utama.

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, rencananya ekskavasi tahap 4 ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang.

"Jadwal ini agak kacau, karena ada PPKM, semua jadwal jadi mundur. Tadinya kita September, tapi nanti akan mundur ke Oktober. Tanggalnya kita masih me-reschedul," kata Wicak, saat melakukan peninjauan ke lokasi Candi Pataan, Kamis (12/8/2021).

Wicak mengungkapkan, target pada ekskavasi tahap empat adalah membuka bangunan pagar yang mengelilingi bangunan utama.

"Target tahun ini adalah untuk memastikan kembali bentangan pagar keliling dari pataan, sehingga nanti kita mendapatkan gambaran yang jelas," tuturnya.

Ketika nantinya bangunan pagar yang mengelilingi candi sudah terlihat, selanjutnya adalah mengosongkan tanah yang berada di dalam pagar, agar tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

"Dari hasil itu nanti kita akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, tujuannya adalah untuk merelokasi tanah-tanah yang masih dipakai untuk pertanian, sehingga di dalam situs nanti memang sudah tidak ada tanaman," ujarnya.

Lebih lanjut Wicak mengungkapkan, ekskavasi Candi Pataan yang dilakukan BPCB Jatim bersama Disparbud Lamongan tidak akan berhenti pada tahap empat, melainkan hingga tahap kelima. "Dan nanti di ekskavasi ke-5 kita harapkan kita sudah selesai untuk pataan dan selanjutnya akan masuk ke tahap pelestarian dan pemanfaatan. Pelestariannya itu pembuatan zonasi, mana area inti, mana yang lengembangan, mana yang penyangga. Kemudian nanti kita melakukan studi teknis pembugaran dan konservasi," kata Wicak. (*)