https://jatim.times.co.id/
Berita

Hari Air Sedunia, Sampah Sachet Cemari Sumber Air Minum di Sungai Brantas

Selasa, 22 Maret 2022 - 21:37
Hari Air Sedunia, Sampah Sachet Cemari Sumber Air Minum di Sungai Brantas Aktivis Ecoton saat melakukan giat bersih-bersih sungai Brantas - Surabaya dari sampah plastik. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Memperingati Hari Air Sedunia, sebanyak 25 orang pegiat lingkungan dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) akan melakukan kegiatan aksi pada 22 Maret 2022 pukul 09.00 WIB di perempatan Jalan Raya Wringinanom Gresik, Jawa Timur.

Mereka membentang poster yang bertulisan tentang fakta dan ajakan kepada masyarakat sekitar. Muhammad Rizki Akbar Maulana, koordinator aksi menjelaskan saat ini telah terjadi krisis air bersih di Indonesia.

Salah satu faktornya adalah berkurangnya potensi ketersediaan air bersih dengan penurunan sebesar 15% – 35% per kapita setiap tahun. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebesar 68 % air sungai di Indonesia termasuk dalam kategori tercemar berat.

Aktivis-Ecoton-b.jpg

“Berdasarkan data PBB pada tahun 2019 juga tercatat, bahwa sebanyak 2,2 miliar manusia membutuhkan akses air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari, terutama untuk kebutuhan minum," katanya.

Namun, pada kenyataannya ketersediaan air bersih saat ini semakin langka karena sumber air bersih banyak tercemar oleh aktivitas manusia, seperti limbah industri dan rumah tangga terutama sampah plastik.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah China. Sekitar 8 juta ton sampah per tahun dibuang ke laut, sementara jumlah yang dapat dikelola oleh pemerintah hanya 3 juta ton. Kemudian, 5 juta ton sisa yang tidak digunakan berakhir dibakar dan ditimbun.

Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang telah dilakukan oleh aktivis ECOTON Arum Wismaningsih di Sungai Brantas, tumpukan sampah plastik banyak ditemukan sebanyak 200 lembar dan dibuang hingga sampai ke sungai di Kota Surabaya yang merupakan anak Sungai Brantas.

“Sampah plastik sachet menjadi suatu permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini karena keberadaanya semakin mencemari lingkungan karena keberadaannya tergolong sampah residu yang sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama karena kandungan senyawa kimia berbahaya,” terangnya.

Aktivis-Ecoton-c.jpg

Sampah yang banyak ditemukan adalah sampah sachet dari minuman seperti kopi dan jus dengan persentase sebesar 21%. Diperkirakan jumlah kemasan sachet yang terjual sekitar 1,3 triliun pada tahun 2027 berpotensi untuk menjadi sampah dan mencemari lingkungan.

Sachet banyak digunakan di wilayah pedesaan dengan temuan sebanyak 700 ribu ton dengan kondisi sebagian besar desa yang masih belum terlayani dengan baik sistem pengelolaan sampah desanya.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, Ecoton Foundation mengimbau dan menegaskan bahwa:

1. Perlu adanya pengawasan yang serius dari pemerintah Khususnya BBWS Brantas istansi yang berwenang dalam mengelola sungai Brantas, terkait prilaku industri dan  masyarakat yang menyebabkan pencemaran di Sungai Brantas.

2. Perlu adanya pengelola secara bijak oleh BBWS Sungai Brantas, dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas untuk memberikan pencegahan, pemeliharaan, dan pengendalian terhadap kerusakan yang menyebabkan kualitas air serta ekosistem yang ada di wilayah sungai Brantas menurun.

Menyediakan fasilitas sampah dan papan peringatan di sepanjang aliran sungai Brantas untuk mengantisapasi sampah plastik masuk ke sungai.

3. Perlu adanya sosialisasi intensif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi bahkan daerah terhadap masyarakat terkait pengelolaan sampah yang benar.

4. Mendesak industri penghasil sampah plastik untuk bertanggung jawab atas sampah plastik mereka yang mencemari sungai, dengan melakukan pemulihan lingkungan sesuai dengan konsep EPR dan regulasi yang berlaku.

5. Mengajak masyarakat untuk bergaya hidup zero waste dan memilah sampah dari rumah menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik yang dimanfaatkan sebagai kompos, sampah residu dibuang di TPA dan sampah anorganik untuk didaur ulang.

Itu tadi lima tuntutan Ecoton dalam peringatan Hari Air Sedunia, demi kualitas air sungai Surabaya yang lebih baik.(*)

Pewarta : Ammar Ramzi (MG-235)
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.