TIMES JATIM, SURABAYA – Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (RS Kemenkes) di Jalan Indrapura Surabaya kembali beroperasi setelah sempat vakum usai menjadi fasilitas rujukan saat pandemi COVID-19. Rumah sakit milik pemerintah tersebut kini menghadirkan peralatan mutakhir khusus penanganan operasi jantung dengan menggunakan metode baru.
Sebagai wujud komitmen dalam memperkuat layanan rujukan kesehatan nasional dan mendukung transformasi layanan Kesehatan RS Kemenkes Surabaya meresmikan layanan PET Scan dan Radioterapi.
Peresmian ini sekaligus menandai keberhasilan tindakan bedah jantung Minimal Invasif Bypass Koroner (MICS-CABG) dan Perbaikan Katup Mitral (MV-repair) perdana.
Peresmian yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin bersama jajaran pejabat Kemenkes ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan RS Kemenkes Surabaya sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah Indonesia Timur.
“Hadirnya RS Kemenkes Surabaya untuk melayani pasien yang di Indonesia Timur, saat ini dua Rumah Sakit pemerintah pusat di wilayah Indonesia ada di Makassar dan Surabaya,” tuturnya dalam sambutan pembukaan RS Kemenkes Surabaya, Senin (17/11/2025).
Menanggapi rujukan pasien yang menjadi kendala sehingga penanganan seringkali terlambat, Menteri Budi mengatakan, bahwa rujukan hanya dilakukan di satu rumah sakit. Dari tempat faskses pertama bisa langsung ke rumah sakit tipe A.
“Pasien dengan kasus jantung membutuhkan pelayananan yang cepat. Jika rumah sakit tipe A mampu melakukan operasi skala besar baiknya langsung di rujuk rumah sakit tipe A tanpa melalui rumah sakit tipe B,” ujarnya.
Kehadiran kombinasi layanan radiasi eksterna dan brakhiterapi ini tidak hanya meningkatkan akses layanan kanker di Jawa Timur melainkan berperan signifikan dalam mengurai antrian panjang radioterapi di kawasan tersebut.
Layanan pertama kali yang dilakukan RS Kemenkes operasi jantung dengan menggunakan layanan Positron Emission Tomography (PET) Scan yang pertama kali diluncurkan di Surabaya dan satu-satunya di Jawa Timur.
“Teknologi ini memungkinkan deteksi dini berbagai kondisi jantung, gangguan saraf, serta kasus kanker dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi,” ujarnya.
Selain untuk deteksi dini, PET Scan juga berperan penting dalam proses staging, restaging, dan pemantauan respons terapi kanker, sehingga penatalaksanaan pasien dapat dilakukan secara lebih terpersonalisasi.
Kehadiran layanan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas diagnosis di Jawa Timur dan sekitarnya. Dengan proses yang lebih cepat, aman, dan akurat, pasien dapat memperoleh penanganan yang tepat waktu tanpa harus bepergian ke luar negeri. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menkes Resmikan Layanan PET Scan dan Radioterapi RS Kemenkes Surabaya
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |