TIMES JATIM, MADIUN – Kota Pendekar ditetapkan sebagai city branding Kota Madiun. Untuk itu Pemkot Madiun meluncurkan logo baru Kota Pendekar. Wali Kota Madiun H. Maidi mengatakan pemilihan logo sudah melalui proses seleksi dan pertimbangan yang matang.
"Jadi tidak hanya mewakili masyarakat Kota Madiun, tapi juga harus menarik perhatian warga luar kota. Ini penting agar tujuan branding dapat dicapai secara maksimal dan optimal," jelas Maidi saat launching logo city branding Kota Pendekar di Edupark Ngrowo Bening, Jumat (30/4/2021) malam.
Menurut Maidi, ada 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun dengan ribuan warga atau anggota. Sehingga brand Kota Pendekar dinilai mewakili hal itu. Pencak silat juga dinilai sebagai kekayaan budaya dan potensi yang perlu dikembangkan.
"Selain banyak pendekarnya, kita berharap akan diimbangi dengan branding yang menarik dan mudah diingat," jelas Maidi.
City branding Kota Pendekar diharapkan menjadi daya tarik dan nilai jual. Dengan begitu, kunjungan wisatawan meningkat, masuknya investasi serta daerah akan lebih maju dengan banyaknya industri.
"Artinya, akan terbuka peluang kerja baru, perekonomian meningkat dan sebagainya,” tambah Wali Kota
Selain logo, Kota Madiun juga memiliki pakaian khas Kota Pendekar. Seragam tersebut berupa setelan pakaian berwarna hitam polos bertali putih ala baju pencak silat dengan logo Kota Pendekar di sebelah kanan.
"Pakaian ini sebagai salah satu identitas Kota Madiun, wajib dilestarikan. Harapannya, pakaian tersebut dapat digunakan dalam event-event tertentu,” ungkap Maidi.
Moerdjoko Ketua Paguyuban Pencak Silat Kota Madiun mengapresiasi city branding dan logo Kota Pendekar. Ia berharap pencak silat dapat menjadi ikon wisata di Kota Madiun. "Pencak silat jangan hanya dilihat dari satu sisi. Selain sebagai bela diri dan olahraga menjadi seni yang dapat dinikmati," katanya. (*)
Pewarta | : Romy Tri Setyo Wibowo (MG-339) |
Editor | : Ronny Wicaksono |