https://jatim.times.co.id/
Berita

Bocah SMP di Kota Malang Alami Perundungan Hingga Ditelanjangi, Orang Tua Lapor ke Polisi

Kamis, 01 September 2022 - 21:18
Bocah SMP di Kota Malang Alami Perundungan Hingga Ditelanjangi, Orang Tua Lapor ke Polisi Ilustrasi perundungan. (Foto: Istockphoto/Serghei Turcanu)

TIMES JATIM, MALANGPerundungan atau bullying kembali terjadi di Kota Malang. Hal ini dialami oleh anak dari Gabriela Putri Lake warga Lowokwaru, Kota Malang.

Anaknya yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), diduga telah dirundung oleh empat bocah yang juga masih di bawah umur yang dimana merupkan teman main bareng (mabar) game online.

Gabriela menceritakan bahwa perundungan yang dialami anaknya terjadi pada pertengahan bulan Juli 2022 lalu. Ia baru mengetahui perundungan tersebut terjadi secara serius akibat video perundungan yang ia terima pada 24 Agustus 2022 lalu.

"Anak saya sempat bilang sering di bully temannya. Saya tidak tahu bully seperti apa, jadi saya tanggapi biasa. Lalu 24 Agutus kemarin saya dapat video bullying itu dari orang lain," ujar Gabriella saat ditemui awak media, Kamis (1/9/2022).

Dalam video tersebut, jelas korban mengalami kekerasan olah terduga empat anak di bawah umur yang disinyalir sebagai pelaku perundungan. Video itu memperlihatkan bagaimana korban dipukuli dengan bantal, mainan dan benda-benda lainnya.

Korban pun terlihat menangis tak berdaya saat dirundung. Apalagi, dalam video tersebut juga memperlihatkan korban ditelanjangi hingga tersisa celana dalam saja.

Atas apa yang dilihat oleh Gabriela dalam video tersebut, akhirnya ia pun memutuskan melaporkan ke pihak kepolisian. Saat melakukan pelaporan ke Polsek Lowokwaru, pihak kepolisian pun menyarankan melapor ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota.

"Saya bikin laporan dan di suruh visum. Anak saya dibentaki, dipukuli dan ditelanjangi sampai pakai celana dalam saja," ungkapnya.

Gabriela menyebutkan bahwa laporan tersebut ia buat pada 25 Agustus 2022 lalu. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada proges yang ia terima atas laporan yang dibuatnya. 

Apalagi, Gabriela membeberkan bahwa perundungan yang dialami anaknya tersebut terjadi sebanyak dua kali. Pertama dilakukan di kawasan Taman Krida Budaya, Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang.

"Yang pertama itu saya gak tahu videonya. Yang kedua seperti yang dilihat di dalam rumah. Yang merekam empat orang, mereka semua teman main anak saya," bebernya.

Atas kejadian ini, Gabriella menginginkan para pelaku perundungan bisa jera dan tak mengulangi perbuatannya lagi. Apalagi, saat Gabriela mencoba menemui keluarga terduga pelaku, tak digubris dan ditanggi dengan cuek begitu saja.

"Sudah satu minggu melapor belum ada informasi apa-apa. Kami ingin ada efek jera supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi. Saya kasih shock teraphy, makanya saya laporkan ke polisi. Saya minta ada tanggan dan cepat ditangani. Kita belum dipanggil sebagai saksi," tuturnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga saat dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut yang sudah diterima oleh Unit PPA. 

Bayu menyebutkan bahwa dalam kasus ini pihaknya perlu lebih berhati-hati dan menggandeng psikolog, karena kasus ini menimpa anak-anak di bawah umur.

"Sudah kita tangani dan akan kita panggil beberapa saksi. Anak ini trauma kami terapi, berikan trauma healing di sini untuk penanganan awal korban. Kita perlu berhati-hati kita akan minta hasil visum, kita juga akan melihat psikologis korban," pungkasnya.

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.