https://jatim.times.co.id/
Berita

BNPT: Perlu Vaksinasi Ideologi

Kamis, 14 Juli 2022 - 22:49
BNPT: Perlu Vaksinasi Ideologi Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan dengan Forpimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme yang diselenggarakan BNPT di Graha Pancasila Kota Batu. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BATU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mendorong perlunya dilakukan vaksinasi ideologi kepada seluruh elemen bangsa. Hal ini perlu untuk membentengi diri dari ancaman 'virus' terorisme yang mengancam negeri ini.

Direktur Pencegahan BNPT RI, Brigjend Pol R Ahmad Nurwakhid SE MM mengatakan bahwa setiap saat muncul ancaman ditebarkannya virus teror yang bisa dilakukan semua orang.

Termasuk oknum pendidik, oknum guru hingga oknum tokoh masyarakat. Mereka dimungkinkan menebarkan virus teror berbalut agama, politik maupun gangguan keamanan.

"Virus teror ini bisa dilakukan siapa saja, termasuk orang-orang pintar, bisa oknum pendidik, tokoh masyarakat. Kota Batu punya sejarah dimana bulan November tahun 2005, Dr Azahari kita tangkap disini," ujarnya.

Bibit-bibit radikalisme sudah terlihat di Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga survei.

Ketua-BNPT.jpg

Contohnya seperti Alvara Centre dan Mata Air Foundation menyebut hasil surveinya, 23,4 persen mahasiswa setuju jihad untuk khilafah, 18,1 persen pegawai swasta tidak setuju Pancasila, 9,1 persen pegawai BUMN tidak setuju Pancasila, 23,3 persen pelajar SMA setuju Jihad untuk khilafah.

Lebih ironis lagi ternyata peta radikalisme juga menyentuh aparatur pemerintahan. Dimana disebutkan bahwa 19, 4 persen PNS tidak setuju Pancasila.

Survei lain dilakukan LIPI dimana 4 persen WNI atau sebanyak 10 juta orang mendukung ISIS, sementara Alvara dan Nazarudin Umar Found 12,2 persen.

Hal tersebut dikemukakan Nurwakhid dalam Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan dengan Forpimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme yang diselenggarakan BNPT di Graha Pancasila Kota Batu.

"Tetap teguh pada tujuan bangsa kita yang ada di UU, mari kita jangan bosan mengajak kepada seluruh elemen untuk mengembangkan kepedulian agar kita tidak tersesat dan terus membangun persatuan dan harmoni dalam Kebhinekaan," ujarnya.

Menurutnya terorisme tidak lepas dari radikalisme. Radikalisme pasti disertai kekerasan atau ancaman kekerasan.

"Motifnya ideologi, politik dan gangguan keamanan. Tidak ada radikalisme yang berkaitan dengan agama, sebaliknya terorisme itu fitnah bagi agama. Sejatinya terorisme adalah musuh agama dan negara," tegasnya.

Ia menegaskan tidak ada agama di dunia yang mengajarkan terorisme dan radikalisme, karena dua hal ini bertentangan dengan ajaran agama yang selalu mewajibkan umatnya mengedepankan budi pekerti luhur.

ketua-BNPT-di-Kota-Batu.jpg

Radikalisme, menurut Nurwakhid harus diselesaikan secara radikal pula, artinya harus dilawan hingga akarnya, sehingga pelaku tidak mempunyai kesempatan untuk memecah belah persatuan.

Silaturahmi ini juga dihadiri oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM.

"Hari ini kita silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat di kota Batu. Alhamdulillah kami bisa berbagi tentang hal-hal yang perlu diwaspadai. Harus kita share, tugas kami BNPT untuk selalu mengingatkan agar aksi terorisme bisa diminimalisir bahkan kalau bisa dihilangkan," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa BNPT melakukan strategi pentahelix, salah satunya lewat pendirian Warung NKRI. Dari warung yang kental nuansa Indonesia, diharapkan pesan perdamaian dan kebangsaan bisa tersampaikan kepada masyarakat.

"Kami mengajak semua pihak untuk tidak kompromi dengan terorisme dan radikalisme, jangan beri tempat," ujarnya. (*)

Pewarta : Muhammad Dhani Rahman
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.