https://jatim.times.co.id/
Berita

KPwBI Jatim dan KPwBI Jember Gelar Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:49
KPwBI Jatim dan KPwBI Jember Gelar Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah Jajaran Pimpinan Bank Indonesia dan Pimpinan Pondok Pesantren Manbaul Ulum usai penyerahan cenderamata. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JEMBER – Dalam rangka meningkatkan kecintaan, kebanggaan dan pemahaman terhadap Rupiah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPwBI Jatim) dan KPwBI Jember menggelar Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah untuk kalangan santri di Ponpes Manbaul Ulum Muncar, pada Jumat (22/10/2021).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, dalam sambutannya mengungkapkan edukasi CBP Rupiah ini, ditujukan kepada masyarakat termasuk Pemerintah Daerah, ormas keagamaan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, generasi milenial, perbankan, dan tokoh agama atau ulama. 

"Diharapkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan akan semakin meningkatkan kecintaan, kebanggaan dan pemahaman terhadap Rupiah," tutur Budi, sapaan akrabnya.

Sebagai lembaga negara, lanjut Budi, Bank Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah. Dengan itu, Bank Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk turut mengikuti kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah.

Pondok Pesantren Manbaul Ulum aKepala KPwBI Jember, Hestu Wibowo, Deputi KPwBI Provinsi Jawa Timur Imam Subarkah dan KPwBI Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto. (Foto: Arip Ripaldi TIMES Indonesia). 

Budi menjelaskan bahwa cinta Rupiah ditunjukkan dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah serta menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar. Sementara bangga Rupiah ditunjukkan dengan menggunakan Rupiah di setiap transaksi. 

"Dengan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada Rupiah," ungkapnya. 

Sedangkan paham Rupiah, ditunjukkan dengan memahami fungsi Rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Misalnya dengan bertransaksi dan berbelanja dengan bijak, berhemat, dan berinvestasi.

"Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah juga menyentuh pada sosialisasi ciri-ciri dan keaslian uang Rupiah sekaligus sosialisasi QRIS (QR Code Indonesian Standard)," tuturnya. 

Budi menerangkan bahwa Bank Indonesia terus berupaya memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan ritel agar semakin sering menggunakan instrumen pembayaran non tunai sebagai alternatif, terutama di era pandemi saat ini.

Sejak mengampanyekan penggunaan transaksi non tunai melalui 'Gerakan Nasional Non Tunai' di tahun 2014, inovasi terus digencarkan untuk menciptakan transaksi non tunai yang memberikan keamanan, kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi.

Salah satunya melalui kanal "Quick Response Code Indonesian Standard" atau yang lebih dikenal sebagai QRIS. Adanya pandemi Covid-19, sambungnya, mengakselerasi terciptanya kebiasaan-kebiasaan baru di masyarakat termasuk dalam melakukan transaksi.

Masyarakat diharapkan bertransaksi secara non tunai sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 dan membantu agar perekonomian terus berjalan ditengah berbagai pembatasan yang diberlakukan.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Manbaul Ulum, KH Imam Baidhowi Askandar mengucapkan terima kasih kepada BI yang menempatkan kegiatan di Ponpes Manbaul Ulum, Muncar.

Pondok Pesantren Manbaul Uluma aKepala KPwBI Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, saat memberikan cenderamata kepada Agus H. Abdul Aziz, yang mewakili pengasuh ponpes. (Foto: Arip Ripaldi TIMES Indonesia).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada BI atas ditempatkannya kegiatan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah, tentu ini sesuatu yang membanggakan bagi kami," katanya. 

Ia juga menyebutkan edukasi cinta paham Rupiah sangat penting mengacu kondisi kekinian. Banyak cara mencintai Rupiah seperti uang Rupiah tidak dilipat-lipat, tidak dirobek. 

"Dalam kondisi bagaimanapun kita harus bangga cinta paham Rupiah, jika ada yang tidak cinta bangga paham Rupiah maka diragukan sifat kebangsaannya," tukasnya.  

Kegiatan ini diakhiri dengan simbolis Program Bantuan Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan pemberian Cinderamata dari Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Imam Subarkah, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Hestu Wibowo kepada Pondok Pesantren Manbaul Ulum atas prestasi yang telah diraih yaitu Juara II Pesantren Unggulan FESyar 2021 Regional Jawa.

Untuk diketahui, edukasi CBP Rupiah kepada pesantren sebelumnya telah dilaksanakan di Ponpes Nurul Amanah Kabupaten Bangkalan, Ponpes Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo.  Nantinya, KPwBI Jatim akan menyelenggarakan Edukasi CBP Rupiah Roadshow pondok pesantren di wilayah kerja KPwBI Kediri dan KPwBI Malang. (*) 

Pewarta : Arip Ripaldi (MG-359)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.