TIMES JATIM, BONDOWOSO – Sempat viral di media, salah satu warga Desa Dawuhan Kecamatan Grujugan Bondowoso, Rayu atau Ibu Rik belum pernah mendapatkan Bansos (Bantuan Sosial) selama Pandemi Covid-19.
Buk Rik sendiri merupakan janda satu anak. Suaminya meninggal dunia. Dia mempunyai seorang anak yang lagi menempuh pendidikan di Pesantren. Sementara tempat tinggalnya juga tak layak huni.
Menyikapi hal itu, anggota F-PKB DPRD Bondowoso, A Mansur MH turun langsung menemui Ibu Rik di kediamannya RT 13 –RW 02, Minggu (19/7/2020).
"Kedatangan kami untuk menindaklanjuti berita yang viral kemarin. Setelah itu kami atas nama angggota F-PKB datang untuk memastikan keberadaan warga tersebut," katanya.
Ketua MWC NU Grujugan ini juga menjelaskan, bahwa setelah didatangi ke rumahnya, keadaan warga tersebut memang sangat memprihatinkan.
"Kami kemudian berkomunikasi langsung. Buk Rik mengaku bahwa sebenarnya dia anggota PKH tapi tidak dapat bantuan beras BPNT (bantuan pangan non tunai)," katanya.
Setelah mengunjungi Buk Ruk, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Kenapa warga tersebut tidak mendapakat bantuan.
"Karena mungkin kesalahan data atau lainnya, karena kalau PKH wajib dapat BPNT. Tapi kalau BPNT belum tentu dapat PKH," paparnya.
Sebagai wakil rakyat, pihaknya berharap, ke depan pemerintah mulai dari desa sampai kabupaten, agar bersama-sama peduli terhadap orang-orang yang sangat memerlukan.
"Ini bukti bahwa kita masih sibuk dengan urusan-urusan yang kurang substansi. Mari saling koordinasi antar instansi agar sinergi," harapnya.
Tampak Buk Rik menangis haru saat didatangi angggota F-PKB sekaligus Ketua MWCNU Grujugan tersebut. Dalam kesempatan itu, A Mansur MH juga memberikan bansos sekadarnya. "Hanya sekedarnya saja, untuk meringankan kebutuhan sehari-hari," imbuhnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Faizal R Arief |