TIMES JATIM, MADIUN – Siapa sangka karung goni ternyata bisa dibuat produk handicraft bernilai jual tinggi. Tangan terampil Dwi Ernawati perempuan asal Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo , Kabupaten Madiun menjadikan karung goni tidak sekadar untuk lomba balap karung.
Mantan guru TK ini terinspirasi dari konsep go green dan banyaknya kain perca dirumahnya. Kebetulan Desi juga memiliki usaha jahit. Dia kemudian mencoba membuat desain produk dari karung goni yang dimodifikasi dengan kain perca. Jadilah berbagai macam produk seperti tas, dompet dan lainnya.
"Waktu itu banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Juga banyak kain perca tidak terpakai." ujar Dwi Ernawati.
Untuk proses pembuatannya cukup mudah. Mula-mula pemilihan bahan baku, kemudian dipola dan dipotong sesuai keinginan. Terakhir dijahit dan dihias tergantung selera seperti bambu, renda, sulampita dan lainnya.
"Proses pembuatannya terbilang mudah. Hanya perlu sentuhan inovasi dan kreativitas," ungkap Dwi
Produk buatan Dewi yang diberi label Haya Craft itu cukup cantik dan bernilai estetik meskipun berbahan karung goni. Nilai ekonomisnya juga cukup lumayan. Untuk tas karung goni dibandrol dengan harga mulai Rp 75 ribu.
"Harga tergantung ukuran dan kerumitan pola" ujar Dwi.
Produk handicraft karung goni buatan Dewi bisa dipesan secara pre order (PO). Sedangkan produk jadi bisa didapatkan di rumah produksinya di Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo , Kabupaten Madiun.(*)
Pewarta | : Romy Tri Setyo Wibowo (MG-339) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |