https://jatim.times.co.id/
Berita

Mengenang Pesan Mbah Umar Tumbu, Sang Penjaga Lilin Nurani Pacitan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 04:26
Mengenang Pesan Mbah Umar Tumbu, Sang Penjaga Lilin Nurani Pacitan Mbah Umar Tumbu saat menghadiri acara haflah akhir dirasah di PIP Tremas. (FOTO: Dok Pondok Tremas)

TIMES JATIM, PACITAN – Di tanah Pacitan, nama KH Umar Syahid atau akrab disapa Mbah Umar Tumbu namanya bergema lirih namun kuat, sosok sederhana tapi berakar dalam. Beliau bukan sekadar kiai sepuh kala itu, namun, bagaikan pohon tua yang tegak di tengah kering tandus, memberi keteduhan dan makna bagi sekitarnya.

Pesan-pesannya begitu membumi, layaknya air yang jernih mengalir di sela-sela bebatuan. "Jangan menyalahkan orang lain," katanya. 

Kalimat yang sederhana, tapi menghujam. Di tengah zaman yang gemar menyulut api perpecahan, nasihatnya mengajak untuk tenang, seperti embun pagi yang sabar membasahi rerumputan tanpa pamer.

Mbah Umar pun selalu tegas melarang umatnya menyentuh minuman keras. Baginya, dunia ini sudah cukup mabuk tanpa kita harus menambah gelas. Dan satu hal lagi yang selalu ia titipkan, "Tetap jaga persatuan dan kesatuan," ujar beliau. 

Ah, kalau saja setiap pemimpin mau mendengar kalimat sederhana ini, mungkin kita tak perlu terlalu sering gaduh dan gaduh lagi.

Dalam pandangan Mbah Umar, bakti kepada orang tua adalah fondasi hidup, ibarat akar pohon yang harus kuat menghujam. Ia selalu bilang, “Kudu ngabekti marang wong tua,” yang dalam tutur Jawa berarti "harus berbakti pada orang tua." 

Selain itu, beliau mengingatkan untuk menjadi orang yang nriman lan ngalah, menerima dan mengalah, agar hidup tenang tanpa digoyang ambisi buta.

Tak lupa, Mbah Umar juga mengajarkan bahwa umat Islam harus rukun. Bagi beliau, hidup itu sesungguhnya berbekal dua hal: ilmu dan takwa. Ia sering berkata, “Gamane wong urip iku ono loro, ilmu lan taqwa,” yang artinya senjata hidup hanya dua: ilmu dan ketakwaan. Pesan yang dalam, mengajak kita mencari pengetahuan sekaligus mendekatkan diri pada Ilahi.

Selain kata-kata bijak, beliau menghidupi pengabdian sejati. Mbah Umar rela menghibahkan tanahnya untuk SMK Negeri 1 Donorojo. Bukan sekadar tanah, tapi asa bagi pendidikan generasi. Kediamannya pun, tak pernah sepi dari tamu, masyarakat yang meminta nasihat atau sekadar doa dari sang kiai pelayan umat.

Kecintaannya pada Nahdlatul Ulama (NU) begitu nyata. Ia bahkan mendirikan menara hijau di belakang pesantren Nurrohman, walau kini pesantren itu tak lagi dipenuhi santri. Namun, menara hijau tersebut tetap berdiri, sebagai simbol cinta yang tak luntur.

Mbah Umar Tumbu – sosok yang bersahaja, namun penuh makna, bak lilin kecil yang terus menyala di tengah kelam. Nasihat dan amalnya menembus ruang dan waktu, menanamkan semangat gotong royong dan kerendahan hati bagi siapa saja yang mengenang dan mengikuti jejaknya.

Mbah Umar Tumbu yang wafat pada Rabu, 4 Januari 2017 sekitar pukul 22.55 WIB di RSUD Pacitan ini bukan hanya dikenang karena kharisma dan kebijaksanaannya, tetapi juga karena kontribusinya yang nyata bagi umat dan lingkungan.

 Dalam usianya yang disebut beragam—ada yang menyebut 114 tahun, ada pula yang menyebut 132 tahun—Mbah Umar Tumbu telah menanamkan nilai-nilai luhur yang tetap hidup hingga kini.

Santri Pendiri NU yang Mengabdi Sepenuh Hati

Mbah Umar Tumbu adalah salah satu santri dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, ia juga menimba ilmu dari KH Dimyathi bin Abdullah Al-Tarnasi di Perguruan Islam Pondok Tremas. 

Bekal ilmu dari para guru besar ini tidak disimpan sendiri, tetapi disebarkan dengan semangat pengabdian kepada umat. Semangatnya dalam menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat Pacitan telah menjadi teladan yang menginspirasi.

Warisan Berharga untuk Pacitan

Warisan Mbah Umar Tumbu tak hanya berbentuk nasihat, tetapi juga kontribusi nyata yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat Pacitan hingga kini. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Menara NU

Di belakang pesantren Nurrohman, berdiri tegak sebuah menara hijau yang kini menjadi destinasi wisata religi di Pacitan. Menara ini menjadi simbol kecintaannya pada NU dan lambang persatuan umat yang dibinanya. Kehadiran menara ini tak hanya mengundang para peziarah, tetapi juga menumbuhkan semangat religius yang kuat di kalangan masyarakat.

2. Pendopo untuk Warga NU

Mbah Umar menghibahkan sebuah pendopo yang terbuka 24 jam bagi siapa saja yang datang. Pendopo ini menjadi ruang berkumpul dan tempat berteduh bagi warga NU, sekaligus simbol kemurahan hati beliau yang senantiasa menyambut siapa pun dengan tangan terbuka.

3. Hibah Tanah untuk Pendidikan

Kepeduliannya pada pendidikan terlihat jelas ketika beliau menghibahkan tanahnya kepada Dinas Pendidikan Pacitan. Tanah tersebut kini menjadi lokasi SMK Negeri 1 Donorojo, memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk menuntut ilmu dan mengembangkan diri. Langkah ini adalah bentuk nyata kontribusi Mbah Umar untuk masa depan anak-anak Pacitan.

4. Masjid Nurrohman

Tak jauh dari SMK Negeri 1 Donorojo, berdiri Masjid Nurrohman yang dibangun atas inisiatif Mbah Umar. Masjid ini menjadi tempat ibadah bagi para pelajar dan masyarakat sekitar, memperkuat ikatan spiritual di kalangan warga Pacitan.

Mbah Umar Tumbu mungkin telah berpulang, tetapi semangatnya tetap hidup dalam hati masyarakat Pacitan. Beliau meninggalkan bukan hanya peninggalan fisik, tetapi juga nilai-nilai luhur yang mengakar dalam jiwa mereka. Nasihatnya untuk hidup rukun, selalu menjaga persatuan, dan tetap rendah hati telah menjadi pedoman hidup yang terus diwariskan.

Kini, setiap kali menara hijau itu berdiri tegak menyambut pagi, atau ketika anak-anak Pacitan belajar di sekolah yang berdiri di tanah hibahnya, masyarakat Pacitan akan selalu mengingat sosok Mbah Umar Tumbu. Seorang ulama sepuh, pelayan umat, dan penjaga lilin nurani yang terus menyala meski beliau telah tiada. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.